Jayapura (ANTARA) - Sebagian warga Kabupaten Sarmi mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya gempa susulan setelah gempa bumi tektonik bermagnitudo 6,3 melanda wilayah mereka pada Kamis (21/6).
"Karena gempa tersebut, kami semua panik sampai berhamburan keluar rumah dan terus berjaga hingga pagi," kata Daniel Sabarofek, Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi, dan UKM Kabupaten Sarmi, kepada ANTARA di Jayapura, Jumat.
"Meskipun tidak terlalu terdampak gempa, rencana untuk mengungsi ke Jayapura ada namun sayangnya akses darat dari Sarmi ke Jayapura terputus karena adanya banjir," ia menambahkan.
Daniel berharap, instansi terkait segera memperbaiki jembatan yang putus di SP 2 Bonggo supaya warga bisa pergi ke Jayapura kalau perlu mengungsi guna menghindari bencana.
Gempa bumi tektonik dengan kekuatan 6,3 Skala Richer pada Kamis (20/6) pukul 00.24.51 WIB terjadi di Kabupaten Sarmi. Gempa itu berpusat di darat pada kedalaman 11 kilometer di koordinat 2,23 Lintang Selatan dan 138,53 Bujur Timur, 45 kilo meter arah barat daya Kota Sarmi.
Berita Terkait

Dandim Sarmi benarkan RS Mamberamo Raya terkena dampak gempa 6.0
Selasa, 25 Juni 2019 7:59

Dandim Sarmi sebut belum ada dampak gempa di Mamberamo
Selasa, 25 Juni 2019 7:55

Bupati Sarmi pastikan tak akibatkan korban jiwa akibat gempa 6,3 SR
Minggu, 23 Juni 2019 9:17

33 rumah warga rusak akibat gempa di Sarmi
Jumat, 21 Juni 2019 16:14

Gempa magnitudo 5,2 terjadi di Kabupaten Sarmi
Jumat, 17 November 2023 10:52

BMKG pastikan gempa magnitudo 5,1 di Sarmi tak berpotensi tsunami
Rabu, 15 Januari 2020 21:53

BPBD Papua: belum ada laporan korban jiwa akibat gempa
Rabu, 26 Juni 2019 8:29

Kodim 1712/Sarmi gelar bakti sosial di dua kampung terdampak gempa
Selasa, 25 Juni 2019 22:15