Ambon (ANTARA) - Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon menyatakan pusat tekanan rendah 1007 satuan ukuran tekanan atmosfer (hectopascal - hPa) di Samudra Pasifik Utara Papua mempengaruhi cuaca di Maluku pada beberapa hari ke depan.
Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Ot Oral Sem Wilar saat dikonfirmasi, Minggu mengatakan pola angin di wilayah Utara ekuator umumnya dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan 4 - 25 knot, sedangkan di wilayah Selatan ekuator umumnya dari Timur–Selatan dengan kecepatan 4 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Sorong - Raja Ampat, laut Maluku bagian Utara, laut Banda dan laut Arafuru.
"Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," ujarnya.
Ot mengemukakan, gelombang mencapai 4 meter berpeluang terjadi di perairan Selatan Kepulauan Letti - Kepulauan Tanimbar, perairan Selatan Kepulauan Kei, laut Arafuru bagian Barat dan Tengah serta laut Maluku bagian Utara.
Sedangkan, gelombang mencapai 2,50 meter berpekuang terjadi di laut Maluku bagian Selatan, laut Seram, perairan Selatan pulau Buru - pulau Seram serta laut Banda.
Karena itu, kata Ot, para nelayan telah diimbau mewaspadai gelombang tinggi tersebut dan hendaknya jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.
Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut, apalagi sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.
Ot mengemukakan, imbauan kondisi cuaca juga disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para Bupati maupun Wali Kota.
Bila terjadi kondisi cuaca ekstrim, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.
"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," tandas Ot.
Berita Terkait
BPBD Jayapura: Masyarakat diminta hati-hati dengan cuaca ekstrem
Jumat, 10 Mei 2024 11:15
Bawaslu: Pengiriman logistik 4 kabupaten Papua terhambat cuaca
Rabu, 14 Februari 2024 13:28
Kapolres: Tercatat 70 TPS Kabupaten Keerom masuk kategori sangat rawan cuaca
Selasa, 13 Februari 2024 15:39
SAR Timika imbau masyarakat tak berlayar saat cuaca ekstrem
Jumat, 9 Februari 2024 16:14
KPU Papua kuatir distribusi logistik pemilu terkendala cuaca buruk
Kamis, 8 Februari 2024 14:10
KPU Papua Pegunungan: Logistik di daerah rawan cuaca buruk dikirim H-6
Senin, 5 Februari 2024 21:41
SAR Timika imbau masyarakat tak berlayar saat cuaca buruk
Sabtu, 13 Januari 2024 17:54
BPBD Biak buka Posko Kesiapsiagaan bencana cuaca ekstrem
Sabtu, 30 Desember 2023 14:58