Hong Kong (ANTARA) - Polisi dan pengunjuk rasa bentrok di bandara internasional Hong Kong pada Selasa malam setelah penerbangan untuk hari kedua terganggu dan krisis politik di bekas jajahan Inggris tersebut semakin parah.
Di hari kedua kerusuhan di bandara, ribuan pengunjuk rasa berpakaian hitam menduduki terminal sambil meneriakkan dan menyanyikan yel-yel serta membentangkan spanduk.
Bentrokan pecah setelah satu orang yang mengalami luka dievakuasi dari terminal utama oleh petugas medis setelah sempat ditahan oleh sekelompok pengunjuk rasa. Beberapa pegiat mengaku korban adalah aparat kepolisian China daratan yang melakukan penyamaran.
Sejumlah kendaraan polisi dihadang oleh pengunjuk rasa dan polisi anti huru-hara pun bergerak, memukul mundur massa dan menggunakan semprotan merica. Seorang polisi mengeluarkan pistol di salah satu kesempatan.
Pengunjuk rasa juga memblokade beberapa lorong di bandara dengan troli bagasi, palang logam dan sejumlah benda lainnya. Sedikitnya dua pengunjuk rasa dibawa pergi oleh aparat.
Situasi akhirnya mereda setelah beberapa jam kemudian.
Aksi di bandara tersebut terjadi menyusul penutupan bandara yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Senin. Otoritas Bandara Hong Kong mengatakan operasi penerbangan mengalami "gangguan parah" pada Selasa dan penumpang yang hendak berangkat tak dapat mendatangi ruang imigrasi.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Polres Mimika amankan lima pendulang emas di Mile 25 terlibat bentrok
Jumat, 26 Maret 2021 5:26
Satu meninggal dan tujuh rumah dibakar dalam bentrokan antar warga di Kupang
Minggu, 4 Oktober 2020 15:30
Telaah - Akhiri bentrokan antarprajurit TNI-Polri!
Selasa, 14 April 2020 11:00
Kapolda dan Pangdam lepas tiga jenazah polisi korban bentrokan
Senin, 13 April 2020 11:59
Anggota Polri korban bentrokan di Kasonaweja Mambra dievakuasi ke Jayapura
Minggu, 12 April 2020 18:49
Wali Kota Malang jelaskan kronologi bentrokan warga dengan mahasiswa Papua
Senin, 19 Agustus 2019 21:16
Inggris kecam kekerasan di Hong Kong
Rabu, 14 Agustus 2019 10:19
Beijing akan tangani pascakerusuhan Hong Kong
Senin, 29 Juli 2019 13:04