Manokwari (ANTARA) - Aksi massa yang berlangsung di Manokwari, Papua Barat berkumpul dan melaksanakan orasi di Kantor Dewan Adat Papua (DAP) wilayah III/Doberay, Kamis.
Saat aksi demo itu, situasi keamanan di kota Injil tersebut masih terpelihara, masyarakat terlihat tetap beraktivitas seperti biasa, namun sejumlah sekolah memilih meliburkan aktivitas pendidikan karena pertimbangan keamanan.
Di lokasi aksi, ratusan personel polisi melakukan pengamanan ketat. Dipimpin langsung Kapolres Manokwari AKBP Adam Erwindi, personel pengamanan berjaga di depan kantor.
Di tengah orasi, Kapolres memberikan peringatan kepada massa bahwa aksi tersebut tidak berizin. Untuk itu, ia mengimbau, massa segera membubarkan diri.
Menurut Kapolres, aksi itu berisi penghasutan yang mengarah pada perbuatan makar terhadap negara.
Saat itu situasi sempat tegang karena massa terlihat tidak nyaman dengan peringatan Kapolres. Aksi pun berlanjut dan polisi masih terus memantau.
Pada kesempatan sebelumnya, Kapolres secara tegas menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mengizinkan massa untuk melakukan longmach. Rencananya aksi ini akan dilakukan dengan longmach dari Kantor DAP menuju Lapangan Borarsi.
"Saya tidak akan izinkan, karena sangat berisiko. jika longmach berlangsung akan memicu pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab masuk untuk menimbulkan kekacauan," ujar Kapolres.
Berita Terkait
LLDIKTI XIV sebut 13.760 mahasiswa Papua menerima beasiswa pendidikan
Senin, 22 April 2024 18:23
Pemkab Jayapura-Pemprov Jabar kerja sama pelayanan digital pegawai
Minggu, 31 Maret 2024 10:46
PLN beri penerangan 177 pelanggan di Papua dan Papua Barat
Kamis, 14 Maret 2024 12:29
Pemkab Jayapura tetapkan 25 kampung prioritas penanganan stunting 2024
Rabu, 28 Februari 2024 16:20
Bulog: Baru 24 persen beras bantuan pangan tersalurkan di Papua
Jumat, 23 Februari 2024 2:51
PUPR Mimika telah aliri air bersih Distrik Mimika Barat Jauh
Kamis, 22 Februari 2024 17:15
Pemkot Jayapura: Keberadaan pers sangat strategis di berbagai aspek
Jumat, 9 Februari 2024 13:36
Perum Bulog: Baru 10 persen KPM menerima bansos beras di Tanah Papua
Senin, 5 Februari 2024 18:56