Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan program infrastruktur kerakyatan atau Padat Karya Tunai (PKT) dinilai sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang berada di pedesaan di tengah pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia.
Menurut Menteri PUPR, pembangunan infrastruktur padat karya, selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, juga bertujuan mengurangi pengangguran.
"Selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, Padat Karya Tunai juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/pelosok," ujar Menteri PUPR dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menteri PUPR itu juga menambahkan bahwa pola pelaksanaan Padat Karya Tunai nantinya juga harus memperhatikan protokol physical & social distancing untuk pencegahan penyebaran COVID-19.
Kementerian PUPR mempercepat realisasi Program Padat Karya Tunai pada tahun 2020 dengan anggaran sebesar Rp10 triliun yang tersebar di 34 provinsi.
Percepatan program padat karya Kementerian PUPR utamanya adalah untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Anggaran Program Padat Karya Tunai tersebut digunakan untuk tujuh program, yakni Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Pemeliharaan Rutin Jalan & Jembatan, Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), Pembangunan Baru dan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya.
Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengusulkan pajak penghasilan (PPh) sebesar empat persen direlaksasi agar pekerja Program Padat Karya Tunai dapat membeli Alat Pelindung Diri (APD) di tengah wabah COVID-19.
Menteri PUPR mengatakan Program Padat Karya Tunai yang salah satunya berupa P3TGAI sebelumnya untuk 6.000 lokasi, namun dengan adanya COVID-19 ini Kementerian PUPR ingin membesarkan program padat karya tersebut.
Hal itu sekali lagi akan didiskusikan bersama pemerintah daerah dan juga untuk mengantisipasi kepulangan WNI pekerja migran ke Tanah Air akibat pandemi COVID-19 di sejumlah negara.
Berita Terkait
Presiden Jokowi tinjau pelaksanaan program padat karya di Cirebon
Rabu, 13 April 2022 14:35
Realisasi anggaran padat karya tunai PEN di Papua mencapai Rp357,2 miliar
Minggu, 18 Oktober 2020 11:08
Mendes PDTT : Padat Karya Tunai Desa akan serap 7,05 juta tenaga kerja
Kamis, 24 September 2020 14:03
Presiden Joko Widodo minta kementerian perbanyak program padat karya tunai
Selasa, 7 April 2020 14:22
Presiden Jokowi minta program padat karya tunai diperbanyak
Selasa, 24 Maret 2020 10:41
Menteri PUPR siapkan "flood resilient city" menghadapi perubahan iklim
Rabu, 27 Oktober 2021 17:11
Menteri PUPR : Pembangunan prasarana PON XX Papua tuntas akhir Juli
Jumat, 16 Juli 2021 17:07
Menteri PUPR resmikan Tol Layang Pettarani Kota Makassar
Kamis, 18 Maret 2021 15:16