Jayapura (ANTARA) - Staf Khusus Presiden RI Billy Mambrasar terus memberi dukungan terhadap anak-anak Papua dalam bidang pendidikan, salah satunya dengan menyisihkan gajinya untuk memasang wifi gratis di sejumlah asrama Papua yang ada di Jakarta, Bandung dan Samarinda.
Pemasangan wifi di asrama mahasiswa Papua tersebut merupakan salah satu inisiatif dari Tim Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar dengan menggunakan uang gajinya dan gaji timnya.
"Anggota tim saya, di antaranya Nanny Uswanas asal Fakfak, Sonya Uniplaita/Mahuze asal Merauke dan Annes Faidiban Asal Manokwari," kata Billy ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Kamis.
Menurut Billy, ia bersama tim langsung memberikan respons terkait permintaan bantuan dari mahasiswa Papua di beberapa kota studi yang mengalami masalah, terutama setelah dan pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19.
"Sebagaimana yang dirasakan dengan adanya virus COVID-19 di Indonesia, mahasiswa asal Papua juga ikut merasakan dampaknya, terutama dalam sistem kegiatan belajar akademik yang dilakukan secara daring. Dengan kebijakan sistem baru tersebut, maka diperlukan adanya kebutuhan nilai gigabyte lebih tinggi untuk koneksi internet yang baik. Kebutuhan tambahan tersebut cukup memberatkan mahasiswa Papua secara ekonomi," katanya.
Selain itu, kata dia, penambahan biaya penunjang kegiatan belajar yang dirasa cukup memberatkan banyak pihak, khususnya mahasiswa asal Papua yang tengah mengenyam pendidikan di Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia, bukan hanya biaya kebutuhan, seperti sewa tempat tinggal dan konsumsi sehari-hari yang menjadi beban tanggungan mereka, kini kebijakan kuliah daring harus menjadi satu tanggungan besar yang menjadi dilema untuk mereka hadapi.
"Pertimbangan dalam mengedepankan kebutuhan pangan atau kuota internet untuk kebutuhan studi, dimana keduanya merupakan yang terpenting saat ini harus diprioritaskan. Sementara perekonomian di masa pandemi sangat membuat semua kalangan, khususnya mahasiswa, harus ikat pinggang sekuat mungkin," katanya.
Menurut dia, kondisi itu menjadi kendala bagi banyak mahasiswa asal Papua karena sebagian besar bergantung, baik pada beasiswa pemerintah pusat melalui program afirmasi dan beasiswa pemerintah daerah. Beasiswa yang mereka terima tidak cukup guna memenuhi kebutuhan dasar, terlebih lagi untuk bisa membeli kuota internet.
"Melihat pentingnya permasalahan ini, maka saya dan tim merespons dengan memberikan bantuan kepada asrama yang bersedia. Respons tersebut berupa pemasangan wifi di tempat tinggal terpadu, seperti asrama, serta membelikan paket data/kuota internet kepada beberapa mahasiswa asal Papua yang tengah kuliah di Jakarta dan beberapa daerah lainnya," katanya.
Alasan pemasangan wifi tersebut, kata dia, karena melihat urgensi kebutuhan yang harus segera dijawab, permintaan dari mahasiswa yang tinggal di asrama membutuhkan koneksi internet yang cepat serta stabil.
"Apalagi dalam waktu dekat beberapa kampus akan memulai perkuliahan secara virtual yang akan dimulai sesegeranya, September ini. Pemasangan wifi hingga saat ini masih menggunakan biaya bersama saya dan tim yang terkumpul dari menyisihkan sebagian gaji sebagai Staf Khusus Presiden secara sukarela," katanya.
Pria kelahiran Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, ini sedang mencari dukungan, terutama kepada beberapa Internet Service Provider (ISP) nasional, untuk mendukung inisiatif mereka agar dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan dalam skala yang lebih besar sehingga lebih banyak mahasiswa/asrama yang bisa dijangkau ke depannya.
Sampai saat ini sudah empat asrama yang menjadi rumah bagi lebih dari 100 mahasiswa Papua yang sudah dipasang wifi serta 30 mahasiswa di Jakarta yang dikirim kuota 2GB.
"Kami berharap semua asrama mahasiswa Papua dapat terkoneksi internet cepat. Untuk itu kami terus berupaya mencari dukungan, baik kepada pemerintah, BUMN maupun pihak swasta," ujar Billy Mambrasar menerangkan misinya bersama tim.
Saat ini Billy Mambrasar dan tim masih melakukan pembahasan untuk pemasangan wifi gratis dengan salah satu asrama mahasiswa Papua di Jakarta, yang dihunia mahasiswa asal Papua sejumlah hampir 100 orang dan juga di Bandung.
Tidak ada persyaratan khusus bagi asrama Papua yang akan dipasang wifi gratis tersebut. Billy Mambrasar mengaku bersedia membantu sesuai dengan permintaan dan kebutuhan asrama.
"Saya dan tim segera turun langsung ke asrama yang mengajukan permintaan, berdiskusi dan melihat secara langsung kondisi asrama tersebut. Memastikan jumlah mahasiswa yang berada diasrama, serta memastikan penghuni asrama bersedia menerima letaknya diinstalasi wifi," katanya.
Hal itu juga bertujuan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dengan besaran bandwith yang mencukupi.
"Kalau kunjungan langsung ke asrama itu sudah dimulai sejak Maret 2020, dengan mendatangi asrama dan memberikan sejumlah bansos berupa sembako. Kemudian pada Augustus 2020 dilaksanakan program pemasangan wifi gratis bersama tim di sejumlah asrama Papua," katanya.