Jakarta (ANTARA) - Program vaksinasi COVID-19 yang dimulai pada 13 Januari 2021, di mana penerima pertamanya adalah Presiden Joko Widodo, disambut baik oleh aktor Marcelino Lefrandt.
Penggunaan vaksin COVID-19 produksi Sinovac China hari ini sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah resmi mengeluarkan fatwa halal terhadap vaksin tersebut.
Bintang sinetron "Bidadari" dan serial "Gossip Girl Indonesia" ini mengatakan kehadiran vaksin untuk melawan virus COVID-19 merupakan kabar gembira, harapan dalam menghadapi pandemi yang sudah berlangsung setahun.
Meski sudah ada vaksin, Marcel tidak serta merta lengah dan meninggalkan gaya hidup sehat serta protokol kesehatan yang dijalaninya sejak tahun lalu. Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas menjadi langkah yang selalu ia taati untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Di sisi lain, Marcel tetap aktif mencari tahu informasi detail mengenai vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat. Dia ingin betul-betul merasa yakin sebelum mendapat vaksinasi.
Sebagai seorang ayah yang punya tanggung jawab terhadap buah hatinya, Marcel ingin mempersiapkan diri dan memastikan vaksin COVID-19 bakal membuat kondisinya jadi lebih baik dalam melewati masa berat ini.
"Kalau seandainya terjadi apa-apa dengan diri saya, pasti ada kekhawatiran juga bagaimana dengan keluarga saya, anak saya apabila terjadi apa-apa dengan saya, misalnya ada side effect-nya," ujar Marcel kepada ANTARA.
"Tapi itu bukan berarti saya menjadi negative thinking, hanya sekedar awareness saya jadi lebih tinggi saja di di masa pandemi ini."
Dia siap menerima vaksin bila kesempatannya sudah tiba, namun saat itu tiba dia memastikan sudah memahami detail dan meyakini vaksin itu memang bisa diandalkan.
"Seperti kita ketahui, ternyata virus ini sendiri pun terus berubah dan yang bermutasi jadi otomatis saya ada kekhawatiran juga, tapi di satu sisi juga sepertinya ini adalah suatu harapan, jadi jawaban saya pribadi masih 50:50," tutup Marcel.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebutkan, vaksinasi yang dilakukan di masa pandemi adalah untuk membangun kekebalan komunal (herd immunity). Semua proses diawali dengan membentuk kekebalan individu. Indonesia terlebih dahulu akan memprioritaskan vaksinasi terhadap masyarakat yang berpotensi tertular COVID-19 lebih tinggi.