Timika (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mimika didukung oleh TNI-Polri dan PT Freeport Indonesia selama dua pekan terakhir telah memulangkan sebanyak 670 jiwa warga Kampung Banti dan Opitawak ke kampung halaman mereka di Distrik Tembagapura setelah mengungsi selama 10 bulan di Timika.
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob di Timika, Jumat mengatakan, pemulangan warga Banti dan Opitawak itu dimulai sejak Rabu (20/1) menggunakan armada bus yang disiapkan oleh PT Freeport Indonesia.
Untuk bisa kembali ke kampung, mereka wajib melakukan pemeriksaan kesehatan dan memiliki identitas lengkap yang terdaftar pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mimika.
"Sampai saat ini memang masih ada warga Banti dan Opitawak yang belum bisa kembali ke kampung dengan beberapa alasan yaitu ada pelajar yang sedang sekolah di Timika, ada juga yang dalam kondisi sakit sehingga membutuhkan waktu pemulihan. Beberapa juga tidak memiliki KTP sehingga masih harus diurus oleh Dukcapil untuk penerbitan KTP-nya," jelas John.
Berdasarkan laporan dari Pemerintah Distrik Tembagapura bersama aparat TNI dan Polri yang mengawal pemulangan warga Banti dan Opitawak itu, semua warga yang kembali ke kampung sudah menempati rumah-rumah mereka.
Sebelumnya, mereka sempat diinapkan pada gedung SD-SMP Negeri Banti karena rumah-rumah mereka harus dibersihkan terlebih dahulu setelah ditinggal selama berbulan-bulan saat mengungsi di Timika.
"Semua sudah kembali ke rumah masing-masing. Menyangkut air minum, sekarang sudah tidak ada masalah. Yang masih menjadi kendala yaitu penerangan listrik karena PLTA yang ada di Banti masih butuh perbaikan sekitar tiga sampai empat bulan ke depan," kata John.
Pemkab Mimika menyampaikan apresiasi kepada PT Freeport Indonesia telah menyiapkan rumah untuk pelayanan kesehatan warga yang kembali ke kampung mereka.
Pemkab Mimika merencanakan akan mengirim petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan kepada warga yang sakit di Banti dan Opitawak.
"Kami juga mendengar bahwa PT Freeport menyediakan kios-kios (warung) untuk memudahkan warga Banti dan Opitawak bisa berbelanja barang kebutuhan pokok," ujar John.
Pemkab Mimika juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Bank Papua untuk bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat Banti dan Opitawak tidak lagi di Tembagapura tetapi bisa langsung datang ke Banti.
"Pada prinsipnya Bank Papua siap untuk memberikan pelayanan itu dan akan dimulai pada Selasa atau Rabu pekan depan," jelasnya.
Berita Terkait
Seratusan pengungsi kembali dipulangkan ke Banti distrik Tembagapura
Senin, 25 Januari 2021 15:55
PT Freeport dukung kebijakan Pemkab Mimika soal pengungsi Banti
Minggu, 24 Januari 2021 3:53
Pengungsi Banti Tembagapura akan jalani rapid test antigen COVID-19
Selasa, 19 Januari 2021 5:18
Kapolres Mimika: Situasi di Banti Tembagapura semakin kondusif
Selasa, 19 Januari 2021 5:17
Pengungsi Banti Tembagapura akan dikembalikan bertahap mulai Sabtu
Jumat, 15 Januari 2021 4:51
Pemkab Mimika diajak tinjau fasilitas di Banti sebelum pulangkan 1.800 warga
Sabtu, 21 November 2020 10:33
Menanti keputusan untuk pemulangan ribuan warga Banti Tembagapura
Jumat, 30 Oktober 2020 3:06
Bupati Mimika belum putuskan relokasi pengungsi Banti dan sekitarnya
Jumat, 23 Februari 2018 19:45