Bandung (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan maut bus pariwisata Sri Padma Kencana bernomor polisi T 7591 TB yang membawa rombongan karya wisata dan ziarah SMP IT Muawanah, di Tanjakan Cae, Kabupaten Sumedang, pada Rabu (10/3) malam.
"Atas nama pribadi dan institusi DPRD Jabar, saya sampaikan belasungkawa, turut berduka cita atas kecelakaan maut bus yang membawa siswa SMP di Tanjakan Cae, Kabupaten Sumedang. Prihatin dan terlebih legi itu terjadi dalam situasi seperti ini sedang pandemi," kata Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, Kamis.
Politikus perempuan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat itu mengimbau pemilik kendaraan atau perusahaan jasa penyediaan kendaraan besar seperti bus untuk memastikan kalaikan kendaraannya sebelum dioperasikan.
"Saya minta karena itu kan bus pariwisata yang mengalami kecelakaan, jadi saya minta seluruh PO untuk memastikan kelaikan kendaraan sebelum beroperasi," kata dia.
Selain, lanjut Teh Ineu, pihaknya juga mengimbau semua pengendara agar lebih berhati-hati saat melewati Kawasan Tanjakan Cae, Kabupaten Sumedang karena kondisi jalannya yang ekstrem.
"Saya mendapatkan informasi rem bus blong juga. Jadi wajar jika pembatas jalan yang ada di sana tidak kuat menahan laju bus tersebut. Sehingga saya harap ini jadi perhatian bagi semua pengendara agar lebih berhati-hati saat melewati Tanjakan Cae," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jabar Hery Antasari mengakui bahwa guard rail atau pagar pengaman jalan di Tanjakan Cae, Kabupaten Sumedang, yang menjadi lokasi kecelakaan maut bus pariwisata Sri Padma Kencana, Rabu (10/3) malam itu tak kuat menahan bus yang membawa rombongan pelajar yang melakukan ziarah.
Dishub Jabar memastikan guard rail di Tanjakan Cae sudah terpasang sebelum kecelakaan itu terjadi, namun tidak kuat menahan bus hingga jatuh ke jurang kedalaman antara 20 hingga 25 meter.
"Jalur Tanjakan Cae memang rawan kecelakaan, guard rail itu sudah ada (terpasang). Tapi, guard rail ini tak cukup kuat menahan laju bus hingga akhirnya terjun ke jurang," kata Hery Antasari saat dihubungi, Kamis.
Kecelakaan tunggal terjadi Tanjakan Cae, Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3) malam.
Kecelakaan melibatkan bus pariwisata Sri Padma Kencana bernomor polisi T 7591 TB yang membawa rombongan karya wisata dan ziarah SMP IT Muawanah, Salak Subang dari Kabupaten Pangandaran dan Tasikmalaya.
Bus tersebut terperosok ke jurang dalam perjalanan pulang menuju Kabupaten Subang. Bus mengangkut 66 penumpang dan 27 penumpang dinyatakan tewas.
Berita Terkait
PON Papua- DPRD apresiasi persiapan atlet menembak Jabar untuk PON XX
Jumat, 10 September 2021 16:36
KPK panggil lima Anggota DPRD Jabar penyidikan suap proyek
Selasa, 26 Januari 2021 11:29
KPK amankan dokumen dari geledah rumah tersangka korupsi Abdul Rozaq Muslim
Rabu, 2 Desember 2020 17:51
DPRD Jabar minta warga korban rusuh Wamena diberi pendampingan psikologis
Kamis, 10 Oktober 2019 16:38
Korban jiwa kecelakaan bus Sumedang bertambah jadi 30 orang
Rabu, 17 Maret 2021 14:57
Korlantas Polri jelaskan kronologis kecelakaan bus maut di Sumedang
Kamis, 11 Maret 2021 15:16
Polisi sebut jalan Wado lokasi kecelakaan di Sumedang bukan untuk bus
Kamis, 11 Maret 2021 14:54
Polisi identifikasi korban meninggal dunia kecelakaan bus di Sumedang
Kamis, 11 Maret 2021 14:49