Jakarta (ANTARA) - Survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan elektabilitas PDIP menurun, sementara Partai Demokrat naik.
"Elektabilitas PDIP jeblok, sebaliknya Demokrat yang melesat, begitu pula dengan PKS dan PSI elektabilitasnya bergerak naik dalam 4 bulan terakhir," kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta SK, dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin.
Dalam hasil survei pada tanggal 5—15 Maret 2021 menunjukkan elektabilitas partai besutan Megawati Soekarnoputri itu mencapai 23,9 persen.
"Elektabilitas PDIP menurun dibandingkan survei sebelumnya yang mencapai 30,4 persen pada bulan November 2020," kata Okta.
Sementara itu, elektabilitas partai yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mencapai 7,3 persen. Hal itu mengalami kenaikan dibandingkan survei sebelumnya yang mencapai 3,5 persen.
Kenaikan elektabilitas Partai Demokrat beriringan dengan kenaikan elektabilitas AHY sebagai ketua umum partai dari sebelumnya 1,9 persen (November 2020), kini mencapai 6,3 persen.
Lonjakan elektabilitas AHY tidak bisa dilepaskan dari upaya sejumlah kalangan yang melibatkan pihak Istana untuk melengserkan kepemimpinannya.
"Partai Demokrat yang notabene partai oposisi menjadi incaran untuk dijinakkan dan ditarik masuk ke dalam koalisi pemerintahan yang sudah sangat gemuk," kata Okta.
KLB yang terkesan sangat dipaksakan dan memilih Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum yang bukan kader Demokrat, kata dia, mengundang simpati dari masyarakat.
"Figur AHY yang terzalimi mengingatkan saat ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) naik ke panggung kekuasaan pada tahun 2004," kata Okta.
Kendati PDIP mengalami penurunan, elektabilitas PDIP tetap berada di posisi teratas.
"Dengan elektabilitas yang masih tinggi, PDIP berpeluang menang lagi pada Pemilu 2024. Namun, Demokrat bisa menjadi tantangan bagi PDIP," katanya.
Survei CPCS juga mencatat elektabilitas PDIP selama 1 tahun selalu menurun. Pada survei bulan Maret 2020 elektabilitas PDIP mencapai 31,7 persen, turun menjadi 29,2 persen (Juli 2020) dan 30,4 persen (November 2020), sekarang turun lagi menjadi 23,9 persen.
Demokrat dari 4,6 persen (Maret 2020) turun menjadi 3,8 persen (Juli 2020) dan 3,5 persen (November 2020), kini melejit menjadi 7,3 persen.
Selain Demokrat, lanjut Okta, PKS, PSI, dan Partai Ummat yang dipimpin oleh Amien Rais juga mengalami kenaikan.
PKS dari 6,7 persen (Maret 2020) turun menjadi 5,7 persen (Juli 2020) dan 5,5 persen (November 2020), naik lagi menjadi 6,4 persen.
PSI dari 2,8 persen (Maret 2020) naik menjadi 4,1 persen (Juli 2020) dan 4,3 persen (November 2020), terus naik menjadi 4,5 persen. Ummat memulai debut dengan 0,1 persen (November 2020) kini mencapai 1,5 persen, melampaui PAN (1,1 persen).
Sementara itu posisi runer-up, elektabilitas Partai Gerindra juga terus menurun. Dari 14,5 persen (Maret 2020) turun menjadi 13,7 persen (Juli), 13,2 persen (November), kemudian kembali turun menjadi 12,7 persen (Maret 2021).
Begitu pula partai lainnya, seperti Golkar (8,9 persen/8,3 persen/8,1 persen/8,0 persen). Di papan tengah PKB (5,9 persen/5,8 persen/5,6 persen/5,3 persen), NasDem (2,9 persen/3,9 persen/3,7 persen/3,5 persen), PPP (3,1 persen/2,8 persen/2,6 persen/2,4 persen), dan PAN (1,6 persen/1,4 persen/1,2 persen/1,1 persen).
Pada papan bawah Hanura (0,9 persen/0,8 persen/0,7 persen/0,6 persen), Perindo (0,7 persen/0,6 persen/0,5 persen/0,4 persen), Gelora (0 persen/0 persen/0,2 persen/0,3 persen), dan Berkarya (0,6 persen/0,5 persen/0,4 persen/0,2 persen). PBB, PKPI, Garuda, dan Masyumi tidak mendapat dukungan, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 21,9 persen.
Survei CPCS dilakukan pada tanggal 5—15 Maret 2021 dengan jumlah responden 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Terkait
Pemkab: Pembangunan 126 BTS Bakti Kemenkominfo beri dampak ekonomi pelaku usaha
Selasa, 20 Agustus 2024 13:00
BPK Papua survei lapangan museum bawah laut di Kampung Nusi
Jumat, 16 Agustus 2024 10:58
Diskominfo Jayapura: Telkomsel survei pasang wifi gratis Sentani
Senin, 6 Mei 2024 10:18
KKP survei untuk pembangunan pabrik es kapasitas besar di Biak Numfor
Minggu, 18 Februari 2024 20:25
Pertamina Papua: BBM satu harga di Intan Jaya dalam proses survei
Jumat, 9 Februari 2024 14:27
Kominfo survei lokasi pembangunan BTS Distrik Mimika Timur Jauh
Jumat, 20 Oktober 2023 21:18
Tim Survei Kesehatan Indonesia melakukan pendataan di Kabupaten Jayapura
Selasa, 19 September 2023 10:40
Pemprov harap SPI jadikan Papua wilayah bebas korupsi
Selasa, 4 Juli 2023 20:16