New York (ANTARA) - Mata uang dolar AS naik secara mencolok pada akhir perdagangan, Selasa (17/8/2021) karena sentimen penghindaran risiko kembali ke pasar di tengah kebangkitan infeksi COVID-19, mendorong permintaan untuk mata uang safe haven.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,54 persen pada 93,1253.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1710 dari 1,1775 dolar AS di sesi sebelumnya, pound Inggris turun menjadi 1,3735 dari 1,3838 dolar AS, dan dolar Australia turun menjadi 0,7251 dari 0,7335 dolar AS.
Sementara, seperti dilansir Xinhua, dolar AS dibeli 109,56 yen Jepang atau lebih tinggi dari posisi sebelumnya 109,22 yen Jepang, dolar AS naik menjadi 0,9148 dari 0,9122 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2624 dari 1,2571 dolar Kanada.
Berita Terkait
BPS: Impor non migas Papua senilai 507,54 juta dolar AS pada 2023
Senin, 15 Januari 2024 19:57
BPS sebut impor Papua tercatat senilai 52,73 juta dolar AS pada Juni 2022
Jumat, 15 Juli 2022 19:32
Impor Papua tercatat senilai 27,79 juta dolar AS pada Mei 2022
Rabu, 15 Juni 2022 21:56
Impor Papua tercatat senilai 33,22 juta dolar AS pada April 2022
Selasa, 17 Mei 2022 21:24
BPS:Impor Papua tercatat senilai 46,71 juta dolar AS pada Maret 2022
Selasa, 19 April 2022 2:25
Harga emas terdongkrak 14,7 dolar didorong kekhawatiran inflasi dan Ukraina
Jumat, 8 April 2022 5:48
Harga emas melemah 4,4 dolar jelang rilis risalah pertemuan Federal Reserve
Kamis, 7 April 2022 5:22
Harga emas jatuh 6,5 dolar tertekan prospek kebijakan moneter agresif Fed
Rabu, 6 April 2022 5:36