Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah daerah di Indonesia berpotensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA di laman resmi BMKG di Jakarta, Kamis, cuaca tersebut diprakirakan terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, dan Banten.
Cuaca serupa juga berpotensi di Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua
Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah Sumatera Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Sedangkan Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur berpotensi angin kencang.
Masyarakat juga perlu mewaspadai gelombang tinggi 2,5-4 meter yang berpeluang terjadi di Perairan Barat Aceh, Perairan Barat Pulau Simeulue - Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano - Bengkulu, Perairan Barat Lampung.
Gelombang tinggi tersebut juga berpotensi di Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda Bagian Barat Dan Selatan, Perairan Selatan Banten Hingga Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas Bagian Selatan, Perairan Selatan Pulau Sawu, dan Samudra Hindia Selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur.
Berita Terkait
BMKG: Kabupaten Keerom terjadi gempa magnitudo 5,1
Jumat, 8 November 2024 3:58
BMKG mencatat 368 gempa terjadi di Tanah Papua selama September 2024
Kamis, 3 Oktober 2024 18:51
BPBD Jayapura imbau warga tingkatkan kewaspadaan saat cuaca ekstrem
Kamis, 22 Agustus 2024 16:43
BPBD Jayapura berikan pelatihan mitigasi bencana warga Kampung Kayo Pulo
Selasa, 13 Agustus 2024 13:52
BMKG Jayapura imbau masyarakat tak mudah terpengaruh berita bohong
Jumat, 26 Juli 2024 2:40
BMKG Jayapura: Sekolah lapang gempa bumi mengedukasi masyarakat
Rabu, 24 Juli 2024 14:42
BMKG: SLG gempa bumi-tsunami tingkatkan edukasi bencana warga Biak
Rabu, 12 Juni 2024 18:42
BMKG: Gempa magnitudo 5,8 di Papua Pegunungan akibat aktivitas sesar lokal
Sabtu, 8 Juni 2024 2:39