Papua (ANTARA) - Lifter Olimpiade Eko Yuli Iriawan mengemukakan ancaman sanksi dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA) terhadap Indonesia jangan dikaitkan dengan kepatuhan atlet terhadap ketentuan tes doping.
"Yang ditegur bukan kita (atlet). Kita atlet selama ini patuh tes doping. Persoalan ini adalah bagaimana Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) di tataran pengurusannya," kata Eko Yuli Irawan di Auditorium Universitas Cenderawasih Jayapura, Minggu.
Atlet peraih perak Olimpiade Tokyo 2020 itu mengaku tidak terlalu paham dengan pertimbangan WADA memberi teguran terhadap Indonesia. Alasannya, mayoritas atlet di Indonesia selama ini patuh pada ketentuan tes doping.
"Bagi atlet, kita tetap bersih mau kapan pun dites kita dengan senang hati. Saya tidak terlalu paham kenapa bisa dikasih teguran bahkan sanksi," katanya.
Eko bahkan menyebut seluruh atlet Indonesia yang tampil di berbagai ajang lomba internasional selalu tampil fair play tanpa doping.
Eko mengapresiasi kebijakan zero doping di kalangan atlet Indonesia. Keseriusan pemerintah dalam mengentaskan penggunaan obat peningkat performa oleh para atlet ditunjukkan dengan kewajiban tes doping di awal dan akhir pertandingan.
"Tes doping ini perlu dipraktikkan di setiap cabang apapun. Bahkan semua juara harus dites doping. Kalau yang sekarang (PON XX Papua) hanya juara pertama saja yang dites doping," katanya.
Seharusnya semua peraih medali harus dites doping, agar saat juara pertama terindikasi curang bisa digantikan dengan juara di bawahnya.
"Jadi juara di bawahnya bisa naik kalau juara pertamanya terindikasi. Tapi itu alasannya pasti anggaran. Kalau mau, ya besarkan anggarannya," katanya.
Indonesia terancam hukuman dari WADA setelah LADA dinyatakan tidak mematuhi Kode Anti-Doping Dunia. Menurut pernyataan resmi WADA, Jumat (8/10), ketidakpatuhan yang dimaksud adalah ketidaksesuaian dalam melaksanakan pengujian yang efektif kepada tiap atlet di seluruh cabang olahraga.
Dengan begitu, beberapa hukuman tersebut di antaranya Indonesia dilarang mengibarkan bendera, dilarang menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental, atau internasional selama masa penangguhan ini.
Berita Terkait
Sprinter Okaghare terdepak di Olimpiade setelah gagal tes doping
Sabtu, 31 Juli 2021 9:07
PB PON XX Papua gandeng lembaga Internasional untuk tes doping atlet
Kamis, 29 April 2021 13:49
Lanud Timika bantu transportasi udara atlet Papua
Kamis, 1 Februari 2024 13:22
Tim hoki putra-putri Papua siapkan strategi hadapi PON XXI Aceh-Sumut
Senin, 22 Januari 2024 20:38
Bappeda Jayapura: Pelabuhan dan venue PON XX dibangun era Jokowi
Kamis, 11 Januari 2024 9:22
KONI Papua lepas 18 atlet sepak takraw ikut Pra-PON Sulawesi Barat
Jumat, 29 September 2023 18:58
KONI Papua: 247 atlet Papua lolos PON XXI Aceh-Sumut
Rabu, 13 September 2023 11:51
KONI Papua kirim 13 pesilat ikuti Pra PON Solo
Sabtu, 26 Agustus 2023 0:09