Mimika (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Mimika Johannes Rettob mengatakan pemerintah kabupaten setempat ingin arena olahraga yang ada digunakan untuk pembinaan atlet usai penyelenggaraan kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua sehingga tidak terbengkalai.
"Kami tidak mau venue-venue ini terbengkalai, tidak ada yang pakai. Sekaligus kami ingin meningkatkan minat anak-anak sini bisa mengikuti olahraga-olahraga yang ada di Mimika," kata Johannes usai pertandingan semifinal Tarung Derajat di Gedung Serba Guna Eme Neme Youware Mimika, Papua, Minggu.
Johannes mengatakan para atlet asli Papua yang sudah ada saat ini penting didukung terus perkembangannya oleh pemerintah setempat, misalnya dengan cara menambah porsi latihan dan kejuaraan.
Ia juga membayangkan apabila orang-orang asli Mimika lebih banyak yang meminati olahraga Tarung Derajat. Apalagi, arena pertandingan Tarung Derajat sudah ada saat ini di GSG Eme Neme Youware.
Tinggal pekerjaan rumah saat ini, kata Johannes, adalah mendatangkan lebih banyak guru tarung derajat berkompeten ke Mimika untuk memberikan latihan kepada para atlet.
"Saya punya bayangan bahwa orang-orang di Papua, secara khusus di Timika punya minat besar terhadap Tarung Derajat. Saya berpikir Tarung Derajat harus kami kembangkan (di Papua) dengan baik. Ada satu (kelebihan) yang saya lihat dalam pertarungan ini, ternyata emosional, segala macam, tidak muncul dalam pertarungan ini," ujar Johannes.
Ia mengatakan apabila sering pemerintah membuat kejuaraan-kejuaraan, maka orang Papua, khususnya para pemuda akan semakin memiliki daya tarik untuk ikut Tarung Derajat.
"Sudah mereka lihat 'oh ternyata begini tarung derajat itu'. Maka muncul motivasi-motivasi tertentu kepada mereka sehingga mereka bilang, "saya mau bertanding dan menjadi juara'," kata Johannes.
"Jadi saya pikir, mungkin akan menjadi program pemerintah bersama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk pengembangan-pengembangan semua fasilitas olahraga yang ada di Mimika secara umum, secara khusus tarung derajat saya kira," pungkas Johannes.