Gorontalo (ANTARA) - Salah seorang perwira yang menjabat sebagai Direktur Tahanan dan Barang Bukti di Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo AKBP Beni Mutahir diduga meninggal dunia akibat tembakan senjata api di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Senin.
Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Gorontalo Kombes Pol Nur Santiko di Gorontalo, membenarkan kejadian peristiwa penembakan terhadap anggota Polri tersebut.
"Untuk motif sedang kita dalami, namun perlu kami sampaikan bahwa memang telah terjadi pelanggaran prosedur oleh korban," ujarnya.
Ia mengungkapkan, Polda Gorontalo sedang mendalami apakah memang sebelum-sebelumnya telah terjadi atau baru kali ini terjadi pelanggaran. "Kejadian tadi pagi, Senin sekitar jam 04.00 WITA," ungkapnya.
Nur Santiko mengatakan, pelaku penembakan saat ini sedang dalam tahanan. "Saya ulangi tahanan kasus narkoba, sedangkan mengenai bagaimana hubungan ini terjadi dan sebagainya itu masih dalam pendalaman," kata dia.
"Penembakan terjadi satu kali di bagian pelipis kiri tembus ke kanan," ucap Dirkrimum dan menjelaskan jika pelaku menggunakan senjata rakitan.
Saat ini korban berada di ruang jenazah untuk dilakukan pemulasaran. "Tersangka sedang diamankan dan ini juga akan kita dalami mengenai adanya hal-hal lain terkait dengan peristiwa ini nantinya akan kami sampaikan," ucapnya.
Sebelumnya, tersangka ditangkap oleh polisi saat berada di rumah orang tuanya di Kota Gorontalo.
Berita Terkait
Polda Papua kejar pelaku penembakan personel Polres Puncak Jaya
Jumat, 27 September 2024 2:39
Polisi dalami aksi penembakan oleh OTK Lanny Jaya Papua Pegunungan
Rabu, 11 September 2024 7:01
Polisi kejar pelaku penembakan di Yahukimo
Kamis, 22 Agustus 2024 18:46
Satgas DC: Jenazah korban penembakan KKB dipulangkan ke Manado
Rabu, 14 Agustus 2024 18:34
Satgas Damai Cartenz: KKB tembak masyarakat sipil Distrik Sugapa
Selasa, 13 Agustus 2024 19:10
Satgas Damai Cartenz temukan sembilan lubang peluru di Helikopter IWN MD 500
Jumat, 9 Agustus 2024 2:47
Bupati Mimika minta masyarakat tak terprovokasi penembakan di Alama
Kamis, 8 Agustus 2024 10:06
Komnas HAM Papua berharap Polda Papua Barat ungkap penembakan warga
Rabu, 7 Agustus 2024 19:13