Jayapura (ANTARA) - Akademisi Universitas Cenderawasih (Uncen) berpendapat pemerintah harus lebih dulu membuat roadmap peralihan sebelum mengalihkan subsidi LPG atau Elpiji tiga kilogram ke kompor listrik.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uncen Kurniawan Patma kepada ANTARA di Jayapura, Rabu, mengatakan rencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia untuk mengalihkan subsidi LPG tiga kilogram ke kompor listrik akan menguntungkan produsen kompor listrik.
"Sebaliknya jika dialihkan LPG tiga kilogram ke kompor listrik maka akan membebani masyarakat kelas menengah ke bawah," katanya.
Menurut Kurniawan, saat ini mayoritas masyarakat di Indonesia masih menggunakan subsidi listrik atau bentuk bantuan dari pemerintah agar masyarakat bisa membayar tarif listrik lebih murah.
"Karena penggunaan kompor listrik akan akan membutuhkan daya listrik yang cukup besar apalagi infrastruktur belum mencukupi dan biaya listrik masih mahal," ujarnya.
Dia menjelaskan masyarakat di Indonesia masih banyak yang belum mampu membeli kompor listrik apalagi warga dengan penghasilan yang rendah.
Dengan demikian kata dia, roadmap peralihan harus dilakukan terlebih dulu sehingga tidak secara langsung dan mendadak semuanya beralih ke listrik.
"Jika pemerintah memaksa mempercepat peralihan ke kompor listrik maka harus ada subsidi terlebih dahulu pada akhirnya hal ini akan membebani fiskal pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," katanya.