Timika (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Provinsi Papua Tengah memperkuat promosi budaya daerah ini mulai dari internal sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian kearifan lokal.
Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Mimika Yopi Toisuta, di Timika, Rabu, mengatakan bahwa promosi internal yakni dengan mewajibkan setiap organisasi perangkat daerah (OPD) maupun swasta menyertakan ornamen ciri khas setempat di kantor masing-masing.
"Untuk melestarikan budaya lokal Suku Amungme dan Kamoro, maka perlu ada peraturan daerah (perda) yang mengatur agar hasil kerajinan yang merupakan warisan budaya lokal ini dipajang di setiap kantor," katanya pula.
Menurut Yopi, promosi kebudayaan harus bergerak bersama dimulai dari dalam lingkup daerah tetapi juga di luar, mengingat tingkat pembelian hasil karya seni budaya lokal saat ini masih sangat rendah.
"Kami juga sedang mempersiapkan pelaksanaan Festival Budaya Nusantara yang bertujuan mempromosikan budaya lokal dari dua suku besar di Mimika," ujarnya.
Dia menjelaskan promosi dapat dilakukan dalam berbagai cara, yakni hasil kerajinan dapat dipajang pada kantor-kantor, juga bisa melalui pelaksanaan festival dan juga melalui digitalisasi.
"Promosi digital juga termasuk langkah yang efektif, karena akan menjangkau pangsa pasar yang lebih luas," katanya lagi.
Dia menambahkan, Kabupaten Mimika memiliki budaya lokal yang sangat variatif yakni seni ukir, tarian, nyanyian rakyat dan bahasa dan harus terus dilestarikan agar tidak punah.
"Dampak dari kemajuan teknologi yakni budaya asing bisa leluasa masuk ke daerah Mimika, sisi positifnya kita bisa memanfaatkan teknologi untuk melakukan promosi budaya lokal," ujarnya lagi.