Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyerahkan paket bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Supiori untuk penanganan stunting di daerah itu.
"Penjabat Gubernur Papua Ridwan Rumasukun dijadwalkan menyerahkan paket bantuan ke Pemkab Supiori pada Rabu (3/10) guna penanganan stunting," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua, Jeri A. Yudianto dalam siaran pers di Jayapura, Selasa.
Menurut Jery, permasalahan stunting menjadi salah satu fokus utama dari Pemprov Papua, sehingga berbagai upaya terus dilakukan agar kasus stunting di wilayah itu bisa teratasi.
Dia menjelaskan paket bantuan yang akan diserahkan meliputi kelambu 7.300 buah, obat cacing Albendazole 128.000 tablet dan pirantel pamoat 4.000 tablet.
"Kemudian obat tambah darah 818.000 tablet, vitamin A 13.350 tablet, obat malaria DHP 5.616 Buah dan RDT 7.925 buah serta mineral mix 160 buah dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua," ujarnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan memberikan bantuan beras 2.650 kilogram dan pekerjaan bangunan pengolahan sagu satu unit serta makanan olahan ikan untuk penanganan stunting dari Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan Provinsi Papua.
"Kemudian bibit tanaman produktif di Kampung Yan Doker dan satu unit Speedboat untuk perlindungan Mangrove di Kampung Sowek dari Dinas Kehutanan Provinsi Papua," katanya.
Dia menambahkan sementara dari Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua juga akan menyerahkan 200 judul buku sebanyak 274 eksemplar.
"Dan Perum Bulog Papua memberikan bantuan 10 kilogram beras kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan Target 2.207 KPM serta bantuan paket pangan dengan target 100 orang," ujarnya.
Dia mengatakan selain pemberian bantuan untuk penanganan stunting, Penjabat Gubernur Rumasukun akan membuka agenda gerakan pangan murah di Kabupaten Supiori sebagai upaya menjaga pasokan harga bahan pokok dan pengendalian Inflasi.
"Kegiatan ini rencananya akan dipusatkan di Halaman Kantor Bupati Supiori sehingga diharapkan bisa menekan angka stunting di Kabupaten Supiori tetapi juga inflasi," katanya.