Sentani (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Papua menyatakan antropometri kit berupa serangkaian alat untuk mendeteksi stunting pada anak dari Kementerian Kesehatan RI akan dibagikan ke posyandu dan puskesmas di wilayah setempat.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Edward Sihotang di Sentani, Kamis mengatakan 227 posyandu dan 22 puskesmas akan mendapatkan antropometri kit.
“Alat-alat ini akan digunakan kader Posyandu dan petugas kebidanan di Puskesmas untuk mengukur berat, tinggi badan untuk melihat apakah anak itu normal atau agak sedikit mengalami gangguan pertumbuhan (stunting),” katanya.
Menurut Sihotang, lima posyandu dan puskesmas sudah ada yang memiliki antropometri kit bantuan dari Kemenkes RI beberapa waktu lalu, sehingga penyaluran kini hanya untuk 244 posyandu maupun puskesmas di daerah setempat.
“Kami harapkan alat ini dapat membantu kader maupun petugas kebidanan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada semua kampung di Kabupaten Jayapura,” ujarnya.
Sihotang menjelaskan ke depan alat penimbangan model jadul sejak dulu digunakan di posyandu maupun puskesmas akan diganti dengan antropometri kit.
“Ini sudah kebijakan Kemenkes RI untuk timbangan bayi model lama atau yang biasa juga digunakan untuk menimbang bawang, beras tidak lagi dipakai,” katanya.
Dia menambahkan pemerintah pusat sangat serius menangani permasalahan stunting di Indonesia dengan dukungan kebijakan maupun peralatan.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyerahkan 244 antropometri kit untuk Pemerintah Kabupaten Jayapura, Papua di Puskesmas Harapan Rabu 11 Oktober 2023 dalam lawatannya bersama Wapres RI Ma’ruf Amin ke Papua.