Masyarakat asli Papua di Kota Jayapura memproduksi daun ketupat untuk di jual kepada kaum Muslimin yang akan melaksanakan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah untuk membantu penghasilan keluarga.
Salah satu penjual ketupat musiman di Pasar Pagi, Kota Jayapura, Elisabet Rumbekwan mengatakan setiap hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha, dia berjualan daun ketupat maupun daun buras bersama beberapa mama dan mendapatkan keuntungan besar.
"Saya sudah lama berjualan daun ketupat dan buras di mana dari hasil jualan tersebut bisa membantu perekonomian keluarga," katanya.
Menurut Elisabet, selama berjualan pada hari raya lebaran pihaknya meraup untung mulai dari Rp500 ribu hingga Rp700 ribu dalam sehari.
"Pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha seperti ini saya berjualan hingga malam hari, bahkan jika masih ada sisa, biasa dilanjutkan keesokan harinya," ujarnya yang keseharian berjualan pinang dan siri di Pasar Pagi.
Dia menjelaskan harga daun ketupat yang dijual mulai dari Rp15ribu hingga Rp 35 ribu tergantung isi dan jenis daunnya ada yang kelapa atau daun pandan.
Hal senada juga di sampaikan oleh pedagang lainnya Susina demonaman mengatakan dari hasil tersebut ia meraup keuntungan hingga Rp800 ribu.
"Selain ketupat saya juga menjual bahan mentahnya seperti daun kelapa, daun pisang dan daun pandan dengan harga mulai dari Rp10 ribu hingga 25 ribu tergantung jenis daunnya," katanya.
Sementara itu Pemerintah Provinsi Papua memberikan apresiasi di mana melalui momen Idul Fitri 1445 Hijriah ini selain meningkatkan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa dan juga meningkatkan persaudaraan serta toleransi.
"Kemudian juga menumbuhkan kreativitas bagi mama Papua yang dapat meningkatkan pemberdayaan ekonomi," katanya.*