Sentani (ANTARA) - Tokoh Masyarakat Adat Papua Yanto Eluay mengharapkan adanya pos pengamanan baik itu TNI-Polri di kawasan penyangga Cagar Alam Pegunungan (CAP) Cycloop.
“Kami siap memfasilitasi kehadiran pos pengamanan untuk dapat menjaga keamanan dan ketertiban tetapi juga sebagai bentuk perlindungan terhadap CAP Cycloop,” kata Tokoh Adat Papua Yanto Eluay di Sentani, Sabtu.
Menurutnya, aktivitas perambahan masih tetap dilakukan padahal imbauan dan teguran telah disampaikan oleh masyarakat adat pemilik hak ulayat tetapi oknum-oknum masyarakat itu tidak menghiraukannya.
“Untuk membantu pencegahan kerusakan kawasan CAP Cycloop dibutuhkan dukungan semua pihak terutama aparat keamanan untuk menindak tegas oknum yang sengaja merusak hutan yang menjadi sumber kehidupan makhluk hidup,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan Kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop telah dibuat oleh Pemerintah Kabupaten dan Kota Jayapura.
“Perda tersebut hanya mengatur pengendalian tetapi tidak ada sanksi pidana bagi mereka yang sengaja merusak Cycloop, maka perlu revisi sehingga sanksi hukum diberlakukan supaya ada efek jera,” katanya.
Dia menambahkan, pihaknya siap memfasilitasi lokasi pos pengamanan baik itu TNI maupun polisi untuk bersama-sama menjaga dan melindungi kawasan CAP Cycloop.
“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), pecinta lingkungan yang terus menyuarakan serta melakukan aksi nyata penanaman di kawasan penyangga CAP Cycloop,” ujarnya.
Yanto Eluay merupakan ondofolo atau ketua adat Kampung Sereh Distrik Sentani Kabupaten Jayapura yang wilayah adatnya masuk dalam gugusan kawasan Pegunungan Cycloop yang terbentang 78 kilometer dari Kota Jayapura hingga Kabupaten Jayapura.