Sekretaris Dinas Kesehatan Papua Aaron Rumaropen di Jayapura, Rabu, menjelaskan dana sebesar itu dialokasikan untuk memberikan makanan tambahan kepada balita yang mengalami masalah gizi.
Aaron mengatakan saat ini di Papua tercatat 10.011 dari 86.751 balita yang menjadi sasaran penimbangan memiliki masalah gizi.
Pemberian makanan tambahan itu dilakukan untuk membantu meningkatkan berat badan balita, terutama yang mengalami masalah gizi.
Menyinggung soal stunting, Aaron menjelaskan saat ini Pemprov Papua gencar melakukan pencegahan stunting dengan melakukan penimbangan terhadap balita di puskesmas atau posyandu.
Prevalensinya naik turun, namun pihaknya terus mengupayakan agar orangtua, terutama ibu-ibu untuk rajin menimbang anaknya agar diketahui perkembangannya.
"Dinkes Papua terus memantau dinas-dinas di sembilan kabupaten dan kota terkait perkembangan balita yang mengalami masalah gizi," ujarnya.
Data Dinas Kesehatan Papua menyebutkan jumlah balita yang memiliki masalah gizi tersebar di Kabupaten Jayapura sebanyak 1.448 balita, Kepulauan Yapen 2.533 balita, Biak Numfor 1.131 balita, dan Kabupaten Sarmi 594 balita.
Kemudian, Kabupaten Keerom 1.207 balita, Waropen 258 balita, Supiori 473 balita, Mamberamo Raya 147 balita dan Kota Jayapura 2.220 balita.