Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Biak Numfor, Papua, menyebut ada pengarusutamaan peran dan posisi Biak dalam perspektif nasional dengan telah ditetapkannya daerah itu sebagai destinasi pintu keluar masuk kapal pesiar wisata (yacth) di wilayah Papua.
"Destinasi kapal layar wisata di Indonesia terdapat di Biak, Tual, dan Natuna," ujar Penjabat (Pj) Bupati Biak Numfor Sofia Bonsapia menanggapi pendapat fraksi DPRD di Biak, Rabu.
Pada Road to Indonesia Development Forum yang diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas RI, kata dia, Biak juga ditetapkan sebagai lokasi pelaksanaan Ocean Race 2027. Bahkan wilayah Biak Numfor juga masuk nominasi hub logistik kargo.
Sementara untuk percepatan pembangunan tematik, kata dia, perikanan dan pariwisata menjadi unggulan. Pembangunan sektor perikanan di Biak, lanjut Sofia, antara lain di Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Samber-Binyeri. Sedangkan untuk sektor unggulan pariwisata adalah ekowisata mangrove Ruar dan revitalisasi taman burung dan anggrek, serta pembangunan venue utama Sail Teluk Cenderawasih.
"Pemkab Biak Numfor juga melakukan pembangunan koridor ruas jalan dan pemasangan lampu jalan di Kota Biak," katanya.
Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Biak Onny Dangeubun mengatakan dengan ditetapkan Biak pintu keluar masuk kapal yacth diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu.
"Lokasi pintu keluar masuk dermaga kapal yacth mendukung kegiatan Sail Teluk Cenderawasih berlokasi di area Pantai Nirmala Biak Mina Jaya, Kampung Samau, Distrik Biak Kota," katanya.
Pada kebijakan pembangunan 2024 Pemkab Biak Numfor, lanjutnya, sektor perikanan dan pariwisata masih menjadi program prioritas selain pendidikan, kesehatan, sarana prasarana infrastruktur, serta pemberdayaan ekonomi orang asli Papua.