Jayapura (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan kepada mahasiswa hal ini dilakukan agar membantu dalam mengelola keuangan dengan baik sehingga terhindar dari pinjaman online ilegal.
Kepala Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan LMS OJK Papua Viktorinus Donny Vika Permana di Jayapura, Kamis, mengatakan kegiatan yang dilakukan ini dalam rangka bulan inklusi keuangan.
"Melalui kegiatan tersebut diharapkan para mahasiswa dapat memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai sehingga mencapai kesejahteraan keuangan yang berkelanjutan," katanya.
Menurut Donny,pada kegiatan tersebut pihaknya bersinergi bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Papua di mana selain literasi yang diberikan ada juga kompetisi Pasar Modal bertema “Papua Stock Investment Competition (PSIC) 2024”.
"Melalui kompetisi tersebut juga diharapkan dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki indeks literasi keuangan yang tinggi," ujarnya.
Dia menjelaskan meningkatkan literasi serta inklusi keuangan di wilayah Papua khususnya kepada mahasiswa merupakan salah satu sasaran prioritas literasi keuangan yang perlu dipersiapkan untuk mempersiapkan generasi muda yang melek literasi keuangan menyambut era Indonesia Emas 2024.
"Kami berharap melalui pelaksanaan kegiatan ini diharapkan mahasiswa semakin bersemangat untuk mengikuti kompetisi yang menambah pengetahuan dan wawasan terkait produk dan layanan sektor jasa keuangan," katanya.
Dia menambahkan salah satunya yaitu Pasar Modal yang dapat dijadikan pilihan instrumen investasi di era digital saat ini serta dapat terhindar dari investasi bodong atau ilegal yang tengah marak saat ini.
Sekadar diketahui, sebelumnya telah dilakukan kompetisi Pasar Modal bertema “Papua Stock Investment Competition (PSIC) 2024” yang diikuti oleh 393 peserta bertempat di Kota Jayapura, Papua, Selasa (29/10).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: OJK terus tingkatkan literasi keuangan pada mahasiswa di Papua