Wamena (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Jayawijaya, Papua Pegunungan, bakal panen jagung sekitar 10 ton pada Maret atau April 2025 untuk menopang ketahanan pangan.
Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo di Wamena, Senin, mengatakan tiga bulan ke depan yaitu Maret atau April 2025 pihaknya mampu menghasilkan jagung kurang lebih 10 ton.
“Lahan yang kami baru tanami jagung seluas dua hektare, dimana satu hektarenya mampu menghasilkan jagung kering empat hingga lima ton,” katanya.
Menurut Kapolres, penanaman jagung merupakan program nasional terkait ketahanan pangan yang harus disukseskan anggota Polri di seluruh Indonesia, termasuk Polres Jayawijaya.
“Penanaman jagung ini, kami mendapatkan dukungan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Jayawijaya, karena program ketahanan pangan harus dapat disukseskan semua pihak, termasuk pemerintah daerah,” ujarnya.
Dia menjelaskan penanaman jagung dua hektare tidak sampai di sini, tetapi masih akan terus berlanjut sepanjang 2025.
“Penanaman ini adalah awal sehingga kelanjutannya masih akan terus dilakukan pada tahun ini dengan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah. dalam hal ini Dinas Pertanian dan masyarakat,” katanya.
Dia menambahkan hasil dari penanaman jagung akan dipasarkan dengan dukungan pemerintah ,daerah termasuk Kantor Cabang Pembantu Perum Bulog Wamena.
“Kami akan bersinergi terus dengan pemerintah daerah dan Bulog dalam pemasarannya untuk membantu mengendalikan inflasi di Papua Pegunungan, khususnya Wamena,” ujarnya.
Pihaknya akan terus menanam jagung, kata dia, selama ada lahan kosong yang didukung oleh masyarakat di Kabupaten Jayawijaya.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri, harus melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat yang menjadi subjek utama dalam program ketahanan pangan nasional,” ujarnya.