Merauke (Antara Papua) - Kepala Balai Taman Nasional Wasur, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Anggodo, mengatakan anggaran untuk penyelamatan Taman Nasional Wasur dipangkas oleh Kementerian Keuangan sehingga beberapa program rutin tidak lagi dilakukan.
"Karena anggaran kita dipangkas Kementerian Keuangan, semua kegiatan kita ke lapangan juga terhenti," kata Anggodo di Merauke, Selasa.
Kegiatan yang masih berjalan, menurut dia, adalah patroli rutin dan pemadaman kebakaran hutan.
"Itu pun kalau ada kebakaran. Tapi kalau ada kegiatan lain sudah tidak ada dana lagi," katanya.
Sebelum kementerian memangkas dana tersebut, lanjut Anggodo, pihaknya rutin melaksanakan peningkatan populasi satwa, pendataan, inventarisasi dan pemantauan pelestarian kawasan.
"Kita juga lakukan pemberdayaan masyarakat yang ada di dalam dan luar kawasan taman demi meningkatkan kesejahteraan," katanya.
Bantuan yang diberikaan kepada masyarakat pada Tahun 2016, kata dia lagi, tidak sebesar tahun - tahun sebelumnya yang mencapai Rp25 juta per-kampung.
"Untuk tahun ini karena ada pengurangan anggaran, kita hanya anggarkan sekitar Rp5 juta per kampung," ujarnya.
Dua kegiatan pembinaan yang dilakukan dan melibatkan masyarakat misalnya pelatihan beternak ayam dan pelatihan menganyam jaring ikan.
Ia menambahkan bahwa luas Taman Nasional Wasur yang mesti diawasi adalah 430 ribu helktare. (*)