Jayapura (Antara Papua) - Para tokoh adat, yakni ondoafi, ondofolo dan iram di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua menyatakan sikap untuk memenangkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1, Yanni-Zadrak Afasedanya dalam Pilkada yang akan digelar secara serantak pada 15 Februari 2017.
Pernyataan sikap ini disampaikan oleh tokoh adat atau ondofolo Sentani, Boy Eluay dihadapan para simpatisan dan pendukung Yanni-Zadrak Afasedanya saat kampanye terbuka di Kampung Netar, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu.
"Bahwa kami para ondofolo, ondoafi, iram se-tanah Tabi Kabupaten Jayapura menyatakan dukungan politik secara penuh kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Yanni-Zadrak Afasedanya," kata Boy Eluay mewakili para tokoh adat yang hadir.
Pada momentum itu, Boy juga mengimbau kepada para kepala suku dan masyarakat adat Tabi yang ada di Bumi Kenambay Umbay, nama lain Kabupaten Jayapura untuk secara sadar dan aktif melaksanakan upaya pemenangan pasangan calon nomor urut satu.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat nusantara yang ada di Kabupaten Jayapura untuk memberikan dukungan yang nyata guna pemenangan Yanni-Zadrak," katanya.
Terkait lima pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang telah maju dan siap bertarung menjadi orang nomor satu di Kabupaten Jayapura, Boy menilai bahwa kelima pasangan itu merupakan putra-putri terbaik dengan kelemahan dan kelebihan masing-masing.
"Tentunya, kami memilih nomor urut satu karena punya penilaian tertentu yang menjadi pilihan hati. Kami tidak menjual hak kesulungan seperti yang didengungkan selama ini, dan sampaikan bahwa sosok Yanni merupakan orang seberang,"katanya.
Meskipun, lanjut Boy, dalam tatanan adat di Sentani, kaum perempuan tidak mendapat porsi sebagai seorang pemimpin, namun ada dalam aturan adat bahwa kaum janda, duda, yatim piatu dan fakir miskin harus dibantu dan diperhatikan. "Ini ada dalam filosofi adat kami. Saudari Yanni-Zadrak tidak mengambil Cenderawasih yang merupakan hak kesulungan tetapi mereka akan memakai garuda didadanya yang merupakan milik republik ini, dan ini berlaku bagi siapapun," kata Boy.
Sementara itu, Yanni yang didampingi Zadrak Afasedanya mengaku deklarasi atau pernyataan sikap yang disampaikan oleh para ondoafi dan iram se-tanah Tabi di Kabupaten Jayapura merupakan amanah dan tanggungjawab yang harus dijalankan dengan baik dan benar.
"Ini adalah sebuah amanah untuk harus kami tunaikan, harus kami wujudkan sesuai dengan visi dan misi. Namun tadi juga saya sampaikan bahwa visi misi, kami pasti ada kekurangan tapi dengan membuka diri dan berkomitmen, sekurang-kurangnya satu bulan satu kali akan duduk dengan tokoh masyarakat dan adat untuk mendengarkan saran, masukan serta kritik," katanya.
Yanni menegaskan bahwa adat merupakan mitra kerja pemerintah dan sudah tentu harus mendapatkan porsi yang tepat, sehingga visi dan misi yang akan dijalankan akan terwujud dengan baik, tanpa ada kekurangan. "Saya tidak mau adat hanya menjadi pemadam kebakaran, ketika dibutuhkan baru datang tetapi tidak dibutuhkan nyaris tidak menyentuh pada adat. Sebab adat bagian penting dari pemerintahan, adat juga adalah pemerintahan kecil yang dapat menyelesaikan banyak persoalan. Bahkan memberikan banyak solusi bagaimana jalannya pemerintahan yang baik," katanya.
"Jadi saya menganggap bahwa masyarakat adat sangat penting di pemerintahan, dan kita melihat kembali responnya dukungan kepada kami. Terima kasih kepada semua dukungan masyarakat adat, ondofolo, iram dan ondoafi kepada Yanni-Zadrak. Kami mohon doa dan dukungannya pada 15 Februari jangan lupa coblos nomor satu," katanya lagi. (*)