Asmat (Antaranews Papua) – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Asmat, semakin gencar mempromosikan hasil kerajinan tangan di luar Papua seperti di Bali, Jakarta dan Yogyakarta, sekaligus lebih mengenalkan potensi pariwisata Asmat.
Kepala Dispar Kabupaten Asmat Simon Junumpit mengatakan potensi pariwisata yang kini digenjot di luar daerah adalah hasil kerajinan tangan berupa ukiran patung dan panel dari kayu serta anyaman seperti noken, tikar, hiasan kepala dan tas.
"Selain melalui momen pesta budaya yang dilaksanakan setiap tahun, hasil kerajinan kita promosikan ke luar Papua. Kalau dalam Papua, kita promosi ke Merauke, Timika dan Kaimana," kata Simon, di Asmat.
Khusus di luar Papua, Dinas Pariwisata bekerja sama dengan sejumlah mitra kerja yang berada di kawasan bandara.
Ke depan, Dispar Asmat berencana memajang ukiran di pusat pembelanjaan seperti di mall.
"Untuk ke luar negeri kita sudah lakukan, promosinya lebih banyak ke Eropa. Potensi wisata sudah kita dorong sejak 2007, beberapa tahun setelah kabupaten ini dibentuk," ujarnya.
Sekalipun telah melakukan berbagai upaya promosi, pihaknya tetap berharap dukungan dari instansi lainnya, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Perhubungan setempat.
"Disperindagkop itu terkait dengan pemasarannya, kita harap dukungan dari mereka. Begitu pun dengan perhubungan, agar bisa membantu melalui sektor transportasi," ujarnya.
Selain mempromosikan hasil kerajinan tangan, Dinas Parawisata setempat telah membangun puluhan sanggar bagi kelompok pengukir dan penganyam.
"Sejak 2008 hingga kini sudah ada 39 sanggar. Hampir merata di semua distrik," kata dia. (*)