Jayapura (ANTARA) - Tiga ratusan lebih umat kristiani di Waena mengikuti ibadah perayaan kematian Yesus Kristus/Jumat Agung di GKI Siloam Waena, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Jumat (19/4).
Pantauan lapangan, tiga ratusan lebih umat yang datang beribadah, memadati ruangan gereja, dan samping gereja. Sehingga majelis jemaat setempat memasang tenda darurat di depan gereja untuk digunakan umat beribadah.
Tenda yang dipasang oleh mejelis jemaat juga penuh manusia. Ibadah Jumat Agung di gereja itu berlangsung pada pukul 09.00 WIT.
Ibadah Jumat Agung di GKI Siloam Waena ini dipimpin oleh ibu pendeta Yosina Rejauw. Pembacaan yang diangkat dalam ibadah Jumat Agung itu dalam Lukas 23 : 33-43 dengan judul pembacaan Yesus disalibkan.
Dalam khotbahnya, pendeta Yosina mengangkat tema : Pengorbanan Yesus karena suatu tanggung jawab.
Yosina mengemukakan Jumat Agung merupakan moment penting yang dirayakan diseluruh dunia. Minggu sengsara sudah dijalani untuk merenungkan kematian Yesus hari ini.
"Dalam minggu-minggu sengsara yang kita dijalani, kita lihat salib itu ada dimana-mana dan dipinggir jalan. Salib itu melambangkan kita sedang berada di dalam kesengsaraan Tuhan Yesus. Kalau kita lihat salib, kita ingat sengsara Tuhan Yesus," katanya.
Yosina menyebutkan, arti salib bagi setiap orang yaitu Yesus menanggung dosa dan kutukan manusia, Yesus menjawab semua persoalan yang tidak bisa dijawab manusia.
Lanjut Yosina, ada tiga hal penting untuk mengerti apa arti salib Yesus. Pertama, salib dipundak Yesus melambangkan pengampunan, melambangkan kasih Tuhan Yesus kepada orang-orang bertobat.
Kedua, salib menjadi tanda Tuhan Yesus tidak hanya menebus dosa manusia tetapi menyelamatkannya. Kemudian, ketiga Allah menunjukkan kuasanya kepada manusia tapi juga kepada semesta alam.
Yosina mengatakan, salib adalah tanda kesetiaan, keselamatan, dan ada jaminan keselamatan manusia. Salib juga lambang lunasnya segala dosa-dosa manusia
"Jadi salib itu bukan kayu biasa tapi melambangkan keselamatan, pada kayu salib kita duduk berdoa dan membawa semua pergumulan kita," katanya.
Dalam tugas dan pelayanan selama di dunia adalah tanggung jawab atas salib dipundak masing-masing sama adalah bertanggung jawab kepada Tuhan Yesus
"Apakah sudah melayani Tuhan dengan benar sesuai dengan tanggung salib dipundak kita masing-masing," katanya dalam khotbah.
Sebagai pegawai negeri, perawat, dokter, aparat kepolisian, TNI, dan apapun pekerjaan yang dipercayakan, sudahkah melaksanakan tugasnya sesuai dengan salib di pundaknya, sudahkah melayani Tuhan dengan benar.
"Melihat salib yang adalah puncak keselamatan kita, mari kita pikul salib kita dengan baik," katanya.
Yosina mengajak warga jemaat untuk memikul salib nya masing-masing dengan baik karena salib yang dipikul adalah tanggung jawab masing-masing. Salib itu juga keselamatan manusia.
"Jangan karena uang, jangan karena cinta, jangan jabatan, jangan karena harta kita meninggalkan salib kita," katanya.
Dalam momentum Ibadah Jumat Agung ini, dilakukan sakramen pembatisan kudus kepada tiga orang anak. Selanjutnya, dilanjutkan dengan peneguhan sidi jemaat kepada 35 pemuda jemaat setempat.
Setelah pelaksanaan sakramen pembatisan kudus dan peneguhan sidi jemaat, ibadah Jumat Agung diakhiri dengan pemberkatan kepada umat yang beribadah pada pukul 11.03 WIT.