Jayapura (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke Daniel Pauta mengakui penyebab sering munculnya laporan tentang titik api di Selatan Papua khususnya wilayah Kabupaten Merauke disebabkan adanya lahan gambut yang tersebar di sejumlah kawasan.
"Memang betul ada sejumlah kawasan di Merauke yang memiliki lahan gambut, serta kebiasaan masyarakat yang membakar lahan dengan tujuan binatang sejenis tikus tanah keluar dan kemudian tumbuh kembali ilalang yang akan menjadi makanan rusa," ujarnya ketika dihubungi dari Jayapura pada Kamis.
Ia mengatakan berbagai faktor itulah yang menyebabkan seringnya muncul titik api di kawasan Selatan Papua, seperti yang dilaporkan BMKG.
Sekda Merauke yang dihubungi melalui telepon selularnya mengaku, selain faktor itu, penyebab lainnya yakni musim panen padi dimana para petani membakar jerami.
“Pemda melalui kepala distrik (kecamatan) dan perangkat desa sudah menghimbau agar tidak melakukan pembakaran namun masih saja ada yang melakukannya,” tambah Sekda Daniel Pauta.
BMKG Wilayah V Jayapura melaporkan, Kamis (31/10) tidak terdeteksi adanya titik api di Papua, walaupun sebelumnya, Rabu (30/10) tercatat lima titik api yang tersebar di Kabupaten Merauke yakni di Distrik Tabonji dan Distrik Malind.