Bandung (ANTARA) - Seorang bocah berusia 9 tahun bernama Moch Hafidh, menyambangi Mapolsek Dayeuhkolot, Polresta Bandung, untuk menyumbangkan tabungannya demi membantu tenaga medis yang kekurangan alat pelindung diri (APD) saat menangani pasien COVID-19.
Menurut ibunya, Rikoh Rotikoh, anaknya itu telah menabung selama embilan bulan di dalam celengan kaleng biskuit. Keinginan Hafidh tersebut, kata Rikoh, berasal dari terus meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia serta kabar minimnya APD yang dibutuhkan oleh tenaga medis.
"Hafidh mengungkapkan ingin membantu membeli APD dengan menyumbangkan tabungannya yang Hafidh kumpulkan selama sembilan bulan. Awalnya, tabungan tersebut dikumpulkan untuk membantu biaya pernikahan kakaknya," kata Rikoh di Bandung, Kamis.
Rikoh menuturkan, setiap harinya ia memberikan uang untuk bekal Hafidh sebanyak Rp2 ribu. Dari uang itulah Hafidh menyisihkan uangnya untuk ditabung ke dalam celengan kaleng biskuit.
Rikoh menyampaikan bahwa setiap harinya ia bekerja sebagai pedagang bakso, sedangkan suaminya (ayah Hafidh) bekerja sebagai penyedia jasa perbaikan televisi.
Menurut Rikoh, anaknya tergerak ingin bisa membantu mempercepat penanganan virus corona ini agar segera berakhir. Sehingga, kata dia, anaknya bisa kembali menjalani kehidupan normal dengan bersekolah serta bermain dengan teman-temannya tanpa adanya pembatasan sosial.
"Hafidh mengatakan wabah virus corona yang menimpa Indonesia ingin segera berakhir supaya bisa bersekolah dan bermain kembali dengan teman-temannya," kata dia.
Sementara itu, Kapolsek Dayeuhkolot Polresta Bandung Kompol Sudrajat mengaku terharu dengan aksi bocah yang berjiwa besar itu. Menurut Sudrajat, tabungan dari celengan Hafid itu merupakan sejumlah uang koin dengan pecahan senilai Rp100, Rp500, hingga Rp1.000.
Ia menyampaikan total uang yang disumbangkan Hafidh itu sebanyak Rp453.300. Sudrajat memastikan, sumbangan dari Hafidh tersebut akan digunakan untuk pembelian APB bagi tenaga medis yang membutuhkan.
"Kami sangat terharu dengan sikap seorang anak kecil yang berhati besar yang ingin membantu penangan virus corona, tidak semua orang mampu berbuat seperti demikian," kata dia.