Timika (ANTARA) - Penerbangan mengangkut penumpang tujuan Wamena baik dari Jayapura maupun dari Timika sejak Senin dihentikan sementara waktu setelah adanya surat edaran dari Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua.
Kepala Cabang Pembantu Airnav Timika Andi Nurwansyah di Timika, Senin, mengatakan dengan adanya surat edaran dari Bupati Jayawijaya itu maka penerbangan Trigana Air yang selama ini rutin mengangkut penumpang dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Bandara Wamena maupun sebaliknya juga terpaksa dihentikan sementara waktu.
"Bandara Wamena mulai hari ini ditutup karena ada surat edaran dari Bupati Jayawijaya. Dengan demikian penerbangan Trigana Air yang seharusnya terbang hari ini dari Wamena ke Timika maupun dari Timika ke Wamena untuk sementara waktu dihentikan. Yang diizinkan hanya penerbangan mengangkut kargo barang," katanya.
Ia mengatakan penutupan sementara penerbangan mengangkut penumpang dari dan menuju Bandara Wamena terjadi lantaran ditemukan adanya penumpang pesawat yang baru tiba di Wamena dinyatakan reaktif setelah dilakukan pemeriksaan cepat antibodi atau rapid test.
Adapun aktivitas penerbangan ke wilayah pedalaman Papua lainnya dari Bandara Mozes Kilangin Timika baik untuk mengangkut penumpang maupun mengangkut kargo barang hingga kini masih berjalan normal.
"Untuk ke wilayah pedalaman yang lain tidak ada masalah, masih normal," kata Andi.
Selain Wamena, hingga kini aktivitas penerbangan mengangkut penumpang dari Bandara Timika menuju Bandara Nabire juga belum bisa dilakukan karena Pemkab setempat belum membuka kembali operasional Bandara Nabire.
Andi mengatakan selama ini penerbangan dari Timika menuju Nabire hanya bisa dilakukan dengan menggunakan pesawat carteran.
"Beberapa hari lalu sempat ada penerbangan carteran ke Nabire menggunakan pesawat CN 235 TNI AU yang dicarter oleh Bupati Nabire. Kalau untuk penerbangan umum sampai sekarang belum diizinkan masuk Nabire," ujarnya.
Ia mengatakan pergerakan pesawat terbang di Bandara Mozes Kilangin Timika kini mulai meningkat seiring dengan mulai beroperasinya kembali sejumlah maskapai penerbangan dari dan menuju Timika, terutama pesawat-pesawat berbadan lebar tujuan wilayah tengah dan barat Indonesia.
Dalam kondisi normal sebelum adanya pandemi COVID-19, kata Andi, pergerakan pesawat terbang di Bandara Timika berkisar 150-200 kali setiap harinya.
"Saat ini pergerakan pesawat di Bandara Timika antara 70 sampai 80 kali sehari, bahkan pernah mencapai 100 saat lagi puncak-puncaknya permintaan bahan kebutuhan pokok dari sejumlah kabupaten di pedalaman," ujar Andi.
Andi berharap dengan akan memasuki masa normal penerbangan dari Bandara Timika maka diharapkan Pemkab setempat maupun Pemkab di wilayah pedalaman Papua bisa membuka kembali aktivitas penerbangan di bandara-bandara setempat untuk membantu masyarakat yang hendak bepergian.