Kupang (ANTARA) - Gerakan Pemuda Ansor Nusa Tenggara Timur mengutuk keras orang atau kelompok tertentu yang dengan sengaja mencederai suasana umat Kristiani dalam suasana menuju hari raya Paskah.
Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor NTT Ajhar Jowe kepada ANTARA di Kupang, Senin mengatakan bahwa aksi bom bunuh diri yang dilakukan merupakan tindakan penzaliman terhadap diri sendiri atau kepada orang lain.
“Kami mengetuk keras aksi-aksi teror dilakukan oleh oknum atau kelompok tertentu, karena bom bunuh diri merupakan tindakan biadab," katanya.
Ajhar menambahkan bahwa perbuatan bom bunuh diri tersebut merupakan hal yang tidak manusiawi. Tentu saja kejadian tersebut sangat mengganggu psikologi serta rasa takut Umat Kristiani Indonesia khususnya di wilayah Sulawesi Selatan dalam suasana menuju ke hari raya Paskah
Menurut Ajhar, tindakan bom bunuh diri di rumah ibadah agama lain, jelas sangat bertentangan dengan nilai ke-Islaman dan nilai Pancasila serta Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Selain itu juga aksi itu dapat mengganggu suasana keharmonisan bangsa, kenyamanan antar umat beragama dan sengaja berupaya ingin mencederai bangsa dengan cara-cara tidak manusiawi, dengan bentuk apapun.
Karena itu lanjut dia, apapun alasan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja meledak bom depan rumah ibadah tersebut sangat berpengaruh kepada kenyamanan umat beragama khususnya umat Kristiani di Indonesia.
" Jangan sampai umat Kristiani mau beribadah merasa takut dengan ancaman berat aksi bom bunuh diri atau bentuk apapun," ujar dia.
Anjhar juga meminta pemerintah serta pihak kepolisian serta TNI seluruh komponen negara untuk bisa wajib mengambil langkah tepat dan memberikan garansi agar suasana batin umat Kristiani dalam pelaksanaan Paskah dengan rasa nyaman beribadah kepada Tuhan.
Lebih lanjut kata dia, kejadian tersebut menjadi perhatian kami di seluruh wilayah, maka dari itu sebagai pimpinan wilayah ia menginstruksikan keseluruh kader GP Ansor dan banser di daerah masing-masing agar bersama pemerintah, TNI dan Polri bekerjasama membantu pengamanan demi memberikan kenyamanan umat agama lain dalam pelaksanaan ibadah.
"Kami juga sudah perintahkan kader-kader kami di daerah lain di NTT untuk bersama-sama mengawasi serta mengamankan jalannya perayaan jelang Paskah di setiap gereja di NTT," tambah dia.
Sementara itu, Ansel, seorang warga Kota Kupang yang ditemui di halaman Gereja Katedral Kupang saat mengikuti Misa Minggu Palma pada Minggu (28/3) malam mengatakan bahwa sedikitpun ia tak merasa takut dengan bom yang terjadi di Makassar.
"Kita di NTT saya yakin aman-aman saja, karena pihak kepolisian dan TNI sudah melakukan pengamanan dengan baik selama ini," tambah dia.
Berita Terkait
Komnas HAM Papua dukung Polda ungkap pelaku teror bom molotov "Jubi"
Rabu, 23 Oktober 2024 16:30
Koalisi Advokasi Jurnalis Tanah Papua harap polisi ungkap kasus bom molotov
Selasa, 22 Oktober 2024 9:23
AWP sebut teror bom di Kantor Redaksi Jubi ancam kebebasan pers di Papua
Jumat, 18 Oktober 2024 13:43
AMSI Papua harap kepolisian segera usut teror bom di Kantor Redaksi Jubi
Kamis, 17 Oktober 2024 8:13
Gubernur Papua sesalkan aksi pelemparan bom molotov pada kantor media
Kamis, 17 Oktober 2024 8:12
Pemkab Jayapura harap nelayan tak gunakan alat peledak tangkap ikan
Kamis, 4 April 2024 17:56
Lanud Silas Papare demolisi bom perang dunia dua
Kamis, 28 Maret 2024 18:14
Pangdam XVII/Cenderawasih bantah di patung Yesus ada bom
Rabu, 24 Januari 2024 20:39