Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra di Timika, Kamis mengatakan cakupan vaksinasi pada dua kelompok sasaran itu untuk dosis pertama sudah lebih dari 80 persen, sementara untuk dosis kedua sudah lebih dari 60 persen.
Selama dua hari terakhir tim vaksinator COVID-19 Mimika menyelesaikan penyuntikan vaksin COVID-19 dosis kedua bagi ASN dan honorer yang bekerja di Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika.
"Setelah menyelesaikan vaksinasi bagi pelayan publik, mulai pekan depan kami akan bergerak untuk melakukan vaksinasi penduduk lanjut usia (lansia) pada zona merah penularan COVID-19 di Mimika. Kami sudah menghitung kurang lebih sekitar 20.000 lansia usia di atas 60 tahun yang akan kami vaksinasi pada wilayah zona merah," ujar Reynold.
Terkait rencana vaksinasi para lansia, Dinkes Mimika merancang beberapa strategi pendekatan, yaitu membuka layanan vaksinasi COVID-19 di puskesmas dan rumah sakit, petugas mendatangi rumah para lansia dan pelayanan vaksinasi massal.
"Saat ini setiap puskesmas di zona merah penularan COVID-19 sedang melakukan pendataan jumlah lansia di wilayah kerja masing-masing, mana lansia yang bisa mengakses layanan secara mandiri dan mana yang tidak bisa mengakses layanan karena gangguan kesehatan ataupun karena ketiadaan biaya untuk pergi ke faskes," ujarnya.
Pada saat pendataan itu, petugas puskesmas sekaligus dapat memutuskan apakah lansia yang bersangkutan akan divaksin di faskes atau di rumah ataukah harus dirujuk ke rumah sakit karena harus dipantau.
Dinkes Provinsi Papua menetapkan jumlah sasaran pada tiga kelompok sasaran di Mimika, yaitu tenaga kesehatan, pelayan publik dan lansia sebanyak 30.000 jiwa yang harus menerima vaksinasi COVID-19 hingga 8 Mei mendatang, sementara berdasarkan proyeksi Dinkes Mimika jumlahnya jauh melebihi itu, yakni sebanyak 39.000 jiwa.
