Jakarta (ANTARA) - Komisi X DPR RI dalam rapat dengar pendapat dengan Menteri Pemuda dan Olahraga secara virtual pada Rabu mengingatkan agar naturalisasi pemain asing tidak sampai mengecilkan perasaan atlet-atlet lokal yang ada saat ini.
Rapat tersebut membahas persetujuan terhadap permohonan pertimbangan pemberian kewarganegaraan Republik Indonesia kepada tiga pebasket atas nama Dame Diagne, Marques Terrell Bolden, dan Serigne Modou Kane.
Berdasarkan hasil rapat, DPR RI menyetujui naturalisasi tiga pemain itu demi membantu timnas Indonesia merebut posisi delapan besar Asia di FIBA Asia Cup 2021 nanti.
Sakinah Aljufri yang mewakili fraksi PKS memberikan catatan terkait proses naturalisasi yang diajukan PP Perbasi. Selain harus memberikan dampak positif terhadap percepatan prestasi bagi cabang olahraga, naturalisasi juga jangan sampai menghambat munculnya regenerasi atlet-atlet lokal.
"Proses naturalisasi ini hal yang wajar. Dengan catatan, sepak bola banyak naturalisasi namun belum menunjukkan prestasi atau nama baik Indonesia sesuai yang diharapkan. Tentunya dengan naturalisasi di bola basket ini kami harapkan ada peningkatan luar biasa tidak hanya di event saja tapi jadi motivasi atlet lokal," kata Sakinah dalam rilis pers Perbasi, Rabu.
Sementara itu, Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih menjelaskan bahwa jalur naturalisasi bukan satu-satunya jalan, tetapi salah satu cara untuk percepatan prestasi olahraga apalagi Indonesia akan berpartisipasi dalam FIBA Asia Cup 2021 dan FIBA World Cup 2023.
Tidak hanya melakukan naturalisasi, PP Perbasi juga sudah mempersiapkan timnas elite muda sebagai tim pelapis bagi timnas senior.
"Kami tahu banyak klub meminta pemain dengan naturalisasi. Namun sampai saat ini tidak ada yang membela klub karena kami komitmen bahwa proses naturalisasi ini untuk kepentingan timnas," ujar Danny.
Manajer timnas Indonesia Maulana Fareza Tamrella menambahkan kehadiran pemain naturalisasi tidak lantas menghilangkan peluang pemain lokal untuk membela timnas terlebih FIBA telah menetapkan aturan batasan dua pemain naturalisasi yang bisa didaftarkan.
Menurut Fahreza, naturalisasi dibutuhkan untuk menutup kekurangan dalam tim terutama pemain dengan postur tinggi yang bisa mengisi posisi center.