Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan terdapat tiga bentuk kebijakan afirmasi dalam revisi untuk pembaruan UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua.
Pertama menurut Tito dalam rapat paripurna pengesahan UU Otsus di DPR RI Jakarta, Kamis, adalah politik afirmasi. Dalam revisi UU Otsus ditambahkan penyebutan terhadap DPRD Kabupaten/Kota dengan DPRK yang melibatkan unsur orang asli Papua.
“Unsur DPRK dari unsur orang asli Papua melalui mekaniseme pengangkatan dengan jumlah seperempat dari total anggota DPRK yang dipilih dalam Pemilihan Umum,” ujar Tito dalam kesempatan tersebut.
Tito menyebut DPRK sekurang-kurangnya akan diisi 30 persen dari unsur perempuan orang asli Papua yang menunjukkan semangat tinggi untuk mendorong persamaan gender.
Kedua mengenai afirmasi ekonomi, yang mana perubahan pasal dalam UU Otsus menunjukkan keberpihakan kepada orang asli Papua di bidang ekonomi dan terlihat dari peningkatan dana otsus dari dua persen menjadi 2,25 persen yang diiringi perbaikan dalam hal tata kelola.
Di bidang ekonomi, telah disepakati pula dana bagi hasil minyak dan gas (migas) sehingga dapat dipergunakan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat papua, ujar mantan Kapolri itu.
“Dengan dukungan dana Otsus dan dana bagi hasil migas tambahan disertai tambahan dana infrastruktur dan transfer daerah lainnya diharapkan dapat mendukung pemerintah daerah Papua dalam mempercepat pembangunan di wilayah Papua,” kata Tito.
Sementara dalam upaya meningkatkan pembangunan di sektor prioritas di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur juga telah diatur besaran penggunaan penerimaan dalam rangka otsus untuk sektor-sektor tersebut.
Ketiga ialah mengenai afirmasi dalam tata kelola pemerintahan melalui koordinasi dan pelaksanaan pengawasan yang dilaksanakan oleh DPR, DPD, BPK, dan perguruan tinggi serta pembentukan badan khusus yang berada di bawah Presiden yang betugas melakukan koordinasi, sinkronisasi, haromnisasi, dan evaluasi pelaksanaan otsus di Papua.
Tito menambahkan, perbaikan tata kelola itu juga mengatur adanya rencana induk pembangunan yang lebih jelas.
“Bentuk lain dari perbaikan tata kelola yang juga diatur ialah adanya rencana induk mengenai arah pembangunan yang lebih jelas dan terukur,” kata Tito
Selain itu, menurut Pemerintah, perbaikan mekanisme pembagian dan penyaluran dana otsus yang langsung ditujukan ke Kabupaten/Kota merupakan upaya percepatan pemanfaatan dana otsus bagi masyarakat Papua yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota.
“Perbaikan tata kelola ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi dalam penyelenggaraan pemerintahan di Papua,” ujar Tito.
Sementara itu, dalam rapat paripurna tersebut, DPR menyetujui hasil revisi UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua disahkan menjadi UU.
Berita Terkait
Sekwan: Anggota DPRK Otsus terpilih dilantik dijadwalkan 25 Oktober
Sabtu, 13 April 2024 19:37
Pemprov Papua realisasi bayar biaya studi mahasiswa Papua Unggul Rp90 miliar
Minggu, 7 April 2024 19:37
DTI Otsus Papua 2024 untuk Biak Numfor meningkat
Sabtu, 6 April 2024 21:33
Pemkab Mimika fokuskan dana otsus wilayah pesisir dan pegunungan
Jumat, 5 April 2024 2:40
Pemkab Biak sediakan biaya kuliah mahasiswa Papua unggul Rp20 miliar
Kamis, 4 April 2024 17:41
Tokoh masyarakat apresiasi penerimaan 2.000 Bintara Polda Papua
Senin, 1 April 2024 21:27
Dinkes siapkan Puskesmas Biak Kota raih akreditasi paripurna
Sabtu, 30 Maret 2024 13:13
Kiprah perempuan Papua yang kian menonjol pada era Otsus
Selasa, 26 Maret 2024 2:37