Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota Jayapura, Papua terus berkomitmen untuk memajukan dunia pendidikan di daerah itu dengan mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar bagi peserta didik.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey setelah memimpin upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 di Jayapura, Selasa mengatakan salah satu upaya pihaknya mendorong kemajuan pendidikan di daerah itu ialah dengan mengalokasikan dana otonomi khusus dan juga penyediaan fasilitas pendukung pengembangan sumber daya manusia.
"Baik pengembangan tenaga guru maupun peserta didik karena Jayapura sebagai salah satu kota tujuan untuk menimba ilmu baik lokal maupun dari luar Papua," katanya.
Menurut Pekey, upacara memperingati Hardiknas tidak hanya menjadi kegiatan seremoni tetapi mengingatkan kembali semangat untuk terus memajukan dunia pendidikan di Tanah Air termasuk Kota Jayapura.
"Dengan semangat pendidikan ini juga Kota Jayapura yang telah menjadi barometer pendidikan di Papua akan terus bergerak menuju sebuah pendidikan yang berdaya saing dan kompetitif," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk menuju sebuah pendidikan yang berdaya saing bukan hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional bahkan internasional maka kualitas lulusan dari berbagai jenjang pendidikan di kota Jayapura harus memiliki nilai kompetitif.
"Sehingga mampu bersaing dengan lulusan dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia serta mancanegara karena itu merupakan target jangka panjang dari Pemkot Jayapura," katanya lagi.
Dia menambahkan upacara Hardiknas 2023 di Kota Jayapura para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat menggunakan busana tradisional di mana hal tersebut sesuai dengan arahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbutristek) RI.
"Karena berbicara pendidikan tidak terlepas dari pengembangan kebudayaan sehingga pelaksanaan upacara Hardiknas kami menggunakan pakaian adat dari daerah masing-masing," ujarnya lagi.
Pelaksanaan upacara Hardiknas 2023 di Kota Jayapura juga menampilkan tarian lokal oleh siswa SMP di negeri berjuluk "Port Numbay" itu.