Jayapura (ANTARA) - Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jayapura, Papua, Yusnita Pabeno mengatakan cakupan penemuan kasus tuberkulosis (TBC) di daerah ini hingga Mei 2024 mencapai 25,30 persen atau masih di bawah target nasional yakni 90 persen.
"Sementara tingkat keberhasilan dalam pengobatan TBC di Kota Jayapura pada 2023 sebesar 48,3 persen dari target 90 persen," katanya dalam pertemuan lintas sektor penjaringan TBC massal bagi mahasiswa di Jayapura, Jumat.
Menurut Pabeno, dari total 1.264 kasus TBC yang ditemukan terdapat 133 yang dilakukan investigasi kontak dengan capaian terapi pencegahan TBC 6,2 persen dari target 48 persen.
"Sementara dari 25 kasus yang kami temukan di antaranya terdapat pada anak sekolah yang berusia 6-24 tahun atau pada jenjang SD hingga ke perguruan tinggi," ujarnya.
Hingga Juni 2024 pihaknya baru melakukan pemeriksaan pada delapan lokasi dari 30 lokasi yang menjadi target dan satu lokasi tambahan ialah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Abepura, dimana sekitar 780 narapidana yang telah menjalani pemeriksaan.
"Dari jumlah itu sebanyak 167 orang yang harus mendapatkan pengobatan terapi pencegahan TBC, karena sudah melakukan kontak langsung dengan pasien TBC," katanya..
Kepala Dinkes Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari mengatakan pencegahan penyakit TBC harus dilakukan secara bersama-sama.
Ia berharap pertemuan lintas sektor itu dapat memaksimalkan upaya untuk menjaring penderita TBC baik di lingkungan sekolah maupun tempat ibadah.
"Dengan demikian kami bisa menemukan kasus TBC dan melakukan pengobatan secara baik. Untuk itu kami berharap kerja lintas sektor harus ditingkatkan guna mewujudkan Jayapura kota sehat," katanya.