Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Kesehatan setempat menyebutkan hingga Oktober 2024 pihaknya menangani 57 kasus Tuberkulosis (TBC) resisten obat sedangkan TBC sensitive obat sebanyak 2.098 kasus untuk itu pihaknya terus mendorong masyarakat melakukan pemeriksaan mandiri.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari kepada Antara di Jayapura,Jumat mengatakan pada 2024 pihaknya menargetkan dapat menemukan penyakit TBC sebanyak 4.000 kasus.
“Sehat itu penting karena jika sakit maka tidak bisa beraktivitas jadi mari melakukan pemeriksaan mandiri dengan dapat diobati," katanya.
Menurut Antari, untuk itu pihaknya kini sedang melakukan pembekalan kembali dan melakukan penambahan kader-kader kesehatan sehingga proses penanganan lebih cepat.
“Kami sudah masuk ke komunitas di gereja-gereja, asrama-asrama serta berbagai tempat lainnya guna menjaring eliminasi TBC,” ujarnya.
Dia menjelaskan dalam menangani atau melakukan pencegahan penularan TBC ini butuh kolaborasi bersama instansi terkait dengan begitu pihaknya yakin makan Kota Jayapura ini akan zero TBC dan tidak hanya itu bagi pasien juga harus meminum obat secara teratur.
“Karena untuk menyembuhkan penyakit tersebut selain dari diri sendiri namun juga dari pengobatan hingga tuntas karena jika sakit maka akan merugikan diri,” katanya.
Dia menambahkan pihaknya meminta masyarakat yang mempunyai gejala TBC, seperti batuk berdahak dua pekan atau lebih itu sebagai gejala utama segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan di daerahnya.