Timika (Antara Papua) - Kepolisian Resor Mimika, Papua, meminta dukungan dari segenap warga di wilayah itu agar dapat mengungkap oknum atau kelompok kriminal bersenjata yang melakukan serangkaian aksi teror penembakan terhadap kendaraan PT Freeport Indonesia akhir-akhir ini.
Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon di Timika, Jumat, mengatakan aparat keamanan Polri dibantu TNI terus berupaya melakukan pengejaran kelompok kriminal bersenjata yang melakukan teror penembakan di ruas jalan utama tambang PT Freeport sekitar Mil 60-Mil 61, Distrik Tembagapura.
"Ini memang tantangan kita aparat keamanan untuk menjawab harapan seluruh masyarakat. Kami mohon dukungan dan doa supaya bisa segera terungkap siapa pelakunya," kata Victor.
Ia menjelaskan bahwa pascaterjadi insiden penembakan terhadap kendaraan PT Freeport pada Minggu (24/9) dan Senin (25/9), aparat meningkatkan patroli di lokasi penembakan itu dengan berjalan kaki dan melakukan patroli dialogis ke masyarakat serta menginvestigasi kelompok mana yang terlibat.
Tidak itu saja, pihak keamanan juga menggelar evaluasi internal untuk mencari tahu titik kelemahan pola pengamanan di area PT Freeport.
Victor memastikan bahwa petunjuk yang mengarah kepada pelaku dari serangkaian aksi teror penembakan di area PT Freeport itu sudah ada. Hanya saja hingga kini aparat belum mau mengungkapkannya ke publik.
"Petunjuk siapa pelakunya sudah ada, tapi kami belum bisa sampaikan ke publik. Pelakunya sudah bisa terpetakan," jelas Victor.
Menurut dia, kelompok yang terlibat serangkaian aksi teror penembakan di area PT Freeport akhir-akhir ini merupakan kelompok yang sama yang melakukan aksi serupa sebelum-sebelumnya.
"Sudah ada laporannya di Bagian Reskrim. Sekali lagi mohon dukungan supaya kami bisa tangkap pelakunya," ujar Victor.
Aksi teror penembakan secara beruntun dua hari berturut-turut pada Minggu (24/9) dan Senin (25/9) mengakibatkan ruas jalan utama tambang PT Freeport dari dataran rendah ke dataran tinggi sempat ditutup sementara.
Akses transportasi logistik baru dibuka kembali pada Rabu (27/9), sedangkan kendaraan bus karyawan baru diperbolehkan melintas sejak Kamis (28/9). (*)