Jakarta (ANTARA) - Ibu Kota Jakarta mengalami penurunan peringkat dengan menempati posisi ketujuh untuk kualitas udara terburuk sedunia setelah dalam beberapa pekan terakhir berada di lima besar.
Berdasarkan pantauan ANTARA melalui laman AirVisual.com pukul 06.00 WIB, Jakarta berada di peringkat ketujuh di bawah Kuwait yang memiliki AQI (Indeks Kualitas Udara) sebesar 160.
Secara rinci, Jakarta memiliki kualitas udara sesuai AQI sebesar 153 atau setara dengan PM 2.5 59.2 µg/m³.
Peringkat tersebut turun sebanyak 17 poin dari peringkat AQI minggu lalu sebesar 170.
Meski menurun, kualitas udara di Jakarta masih berstatus tidak sehat sehingga masyarakat disarankan untuk menggunakan masker saat beraktivitas dan mengurangi penggunaan kendaraan berpolutan.
Secara berurutan pada posisi pertama kualitas udara terburuk di dunia ditempati oleh kota Lahore di Pakistan nilai AQI 266 dengan status udara berbahaya. Selanjutnya Delhi di India dengan AQI 182 atau kualitas udara tidak sehat.
Shenyang di China menempati posisi ketiga dengan AQI 181. Disusul Hanoi di Vietnam dengan AQI 169.
Secara berturut-turut Dhaka di Bangladesh dan Kuwait di Kuwait menempati posisi kelima dan keenam dengan perolehan AQI masing- masing sebesar 161 dan 160.
Berita Terkait
Hari ini wilayah Jakarta cerah berawan
Selasa, 23 Maret 2021 7:38
Kualitas udara di Jakarta membaik saat Idul Fitri
Senin, 25 Mei 2020 18:50
Langit biru di Jakarta
Sabtu, 11 April 2020 10:05
BEM UI kritisi persoalan polusi udara di Jakarta
Kamis, 23 Juni 2022 14:34
BMKG: Tekanan udara China pengaruhi curah hujan tinggi di Jabodetabek
Sabtu, 4 Januari 2020 4:16
Pemkab: Penyaluran 250 rumah sehat di Jayawijaya terhambat data
Kamis, 10 Juni 2021 14:41
Dirjen WHO Tedros mengaku sehat dan merasa tidak perlu tes COVID
Selasa, 17 November 2020 7:13
Pekerja diimbau tidak masuk kerja jika kurang sehat usai liburan
Kamis, 29 Oktober 2020 23:45