Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 1.360 warga yang berdomisili di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua mejalani pemeriksaan rapid test COVID-19 atau rapid diagnostic test (RDT).
Hasil rapid test diketahui 56 warga terkonfimasi reaktif positif corona, namun setelah pemeriksaan swab di Labkesda provinsi setempat, dinyatakan negatif.
Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Paniai, Meki Nawipa melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Rabu menyebutkan selama dua pekan telah memeriksa 1.360 warga terkait corona melalui pemeriksaan RDT sejak Jumat(8/5).
Dari 56 sampel warga terkonfirmasi reaktif, telah dikirim ke Labkesda Provinsi Papua untuk pemeriksaan selanjutnya.
"Selama dua minggu terakhir ini kami Pemerintah Kabupaten Paniai melakukan rapid test terhadap 1.360 orang. Dari jumlah ini, reaktif 66 orang. Kemudian, swab test yang kami kirim ke Jayapura 56 orang," katanya.
Meki Navipa yang juga Bupati Paniai itu merincikan, dari 56 orang itu, 12 orang dari Nabire, 44 lainya dari Paniai.
"Hasil tadi malam kami dapat dari Litbangkes Provinsi Papua bahwa 56 semua hasilnya negatif," ujarnya.
Menurut dia, 56 orang itu diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing dan melakukan isolasi mandiri selama delapan hari kedepan terhitung sejak 8 Mei 2020 lalu.
"Hasilnya negatif bukan berarti tidak pakai masker, tidak juga jalan-jalan tapi kembali ke rumah isolasi mandiri selama delapan hari kedepan," katanya.
Bupati Meki menyampaikan terima kasih kepada Satgas COVID-19 dan semua pihak yang bekerja keras di rumah sakit sehingga berjalan dengan baik.
Sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat dan mewakili masyarakat Paniai, kata dia, pihaknya tetap melakukan protokoler yang diperintahkan untuk mengantisipasi agar virus mematikan ini tidak menyebar ke mana-mana.
"Setiap mobil yang masuk ke Paniai wajib Rapid Tes. Kalau sudah reaktif pasti kita akan tahan orangnya, karena COVID-19 menjadi masalah besar di seluruh dunia," ujarnya.
Norma Kondologi, salah satu PDP yang juga karyawati Bank Papua Kantor Cabang Enarotali mengatakan, ia telah didampingi dan dibimbing dengan baik oleh tim medis selama isolasi mandiri di ruang Poliklinik RSUD Paniai.
"Kami merasakan betapa besar kasih dan sayang dari para medis, seakan kami sedang berada di tengah-tengah keluarga kita," katanya.
Ia juga mengatakan dr. Agus, Sekretaris Dinas Kesehatan turut berperan penting dalam proses isolasi mandiri tersebut.