Jakarta (ANTARA) - Pakar intelijen dan keamanan negara Stanislaus Riyanta menilai tidak seharusnya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memanggil Badan Intelijen Negara (BIN) terkait polemik tes wawasan kebangsaan.
"Penyelenggara tes wawasan kebangsaan adalah BKN. Seandainya ada dugaan pelanggaran HAM maka konfirmasi saja ke BKN," kata Stanislaus melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan institusi lain yang membantu penyelenggaraan tes wawasan kebangsaan tetap berada di bawah koordinasi BKN. Sehingga, tidak perlu Komnas HAM memanggil BIN dan sejumlah instansi lain yakni Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
"Institusi lain yang membantu BKN dalam menyelenggarakan tes wawasan kebangsaan bekerja di bawah koordinasi BKN, karena memang tes untuk ASN adalah tugas BKN. Tidak perlu melebar ke institusi lain," kata dia.
Komnas HAM dapat memanggil pihak di luar BKN terkait tes wawasan kebangsaan selama kepentingannya jelas. Namun, panggilan tersebut bukan bersifat kelembagaan.
"Mau memanggil siapa ya sah-sah saja selama ada alasan yang jelas, urgensinya jelas dan tentu sifatnya bukan memanggil lembaga sehingga terkesan sudah ada pelanggaran HAM oleh pihak yang dipanggil," ujarnya.
Sebelumnya, Komnas HAM melayangkan surat pemanggilan kepada BAIS dan BIN serta pendalaman ke BNPT terkait polemik tes wawasan kebangsaan.
"Kami mohon kepada semua pihak untuk datang ke Komnas HAM agar semakin terang informasi dan peristiwanya serta semakin jelas duduk persoalannya," kata anggota Komnas HAM Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Mohammad Choirul Anam.
Keterangan dari pihak-pihak yang dipanggil Komnas HAM juga dinantikan oleh masyarakat luas. Informasi dan keterangan tersebut akan memudahkan Komnas HAM dalam mengeluarkan rekomendasi.
Berita Terkait
Pakar Intelijen: Waspadai kelompok teroris yang anti calon Kapolri
Selasa, 12 Januari 2021 14:14
Kepala BIN: Pembangunan IKN harus mengoptimalkan sumber daya dalam negeri
Jumat, 18 Maret 2022 15:33
Hari Pahlawan Wali Kota Surabaya Risma beri penghargaan kepada BIN
Selasa, 10 November 2020 14:04
BIN merangkul eks-napi terorisme kembali ke NKRI
Senin, 17 Agustus 2020 11:52
DPR RI dukung BIN- TNI tindak lanjuti uji klinis fase 3 obat COVID-19
Minggu, 16 Agustus 2020 4:29
BIN gelar rapid dan swab test pandemi COVID-19
Rabu, 27 Mei 2020 0:31
BIN deteksi potensi kerawanan jelang PON XX Papua 2020
Selasa, 4 Februari 2020 14:35
Kepala Bais: Pemerintah tidak pernah menyebut kelompok separatis Papua
Jumat, 28 Mei 2021 13:43