London (ANTARA) - Bursa saham-saham Inggris berakhir sedikit lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (8/2/2022), berbalik melemah dari kenaikan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,08 persen atau 6,40 poin, menjadi 7.567,07 poin.
Indeks FTSE 100 menguat 0,76 persen atau 57,07 poin menjadi 7.573,47 poin pada Senin (7/2/2022), setelah merosot 0,17 persen atau 12,44 poin menjadi 7.516,40 poin pada Jumat (4/2/2022), dan jatuh 0,71 persen atau 54,16 poin menjadi 7.528,84 poin pada Kamis (3/2/2022).
Saham Ocado Group Plc, perusahaan distributor berbagai macam produk konsumen ritel dengan menyediakan layanan pengiriman ke rumah, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjun 12,94 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan eksplorasi minyak dan gas dan pengolahan produk minyak bumi Shell Plc yang merosot 3,18 persen, serta perusahaan penyelenggara perdagangan saham dan sekuritas lainnya dan informasi keuangan multinasional Inggris London Stock Exchange Group Plc tergelincir 2,95 persen.
Sementara itu, saham International Consolidated Airlines Group SA, biasanya disingkat menjadi IAG, sebuah perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol terangkat 3,76 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia multinasional Inggris-Rusia Polymetal International Plc yang bertambah 3,57 persen, serta perusahaan pertambangan multinasional yang tercatat di Inggris dengan kantor pusat di London, Anglo American Plc menguat 3,15 persen.
![Logo Header Antaranews papua](https://papua.antaranews.com/img/www.antarapapua.com.png)
Bursa saham Inggris berbalik melemah, indeks FTSE 100 tergerus 0,08 persen
![Image Print](https://cdn.antaranews.com/cache/800x533/2020/02/07/lse03.jpg)
![Bursa saham Inggris berbalik melemah, indeks FTSE 100 tergerus 0,08 persen](https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2020/02/07/lse03.jpg)
Seorang warga Inggris melintas di pintu masuk Bursa Efek London di London, Inggris. ANTARA/REUTERS/Peter Nicholls/am.