Biak (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Biak Numfor, Papua, menyebut kebutuhan telur ayam untuk memenuhi permintaan masyarakat selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah akan dipasok 100 persen peternak lokal di Biak.
"Semua kebutuhan telur ayam di Biak Numfor akan dipenuhi oleh 70-an peternak lokal asli orang Papua binaan pemerintah daerah," sebut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Biak Numfor Made Suaryadana menanggapi kebutuhan telur di Biak, Senin.
Ia mengatakan, saat ini Biak Numfor tidak lagi bergantung dengan pasokan telur ayam dari luar Papua karena sudah menghasilkan sendiri dari peternak lokal di Biak
Bahkan sesuai data dinas pertanian, menurut Made, sampai sekarang Biak masih surplus kebutuhan telur ayam.
"Puluhan peternak ayam lokal sudah bisa mandiri menyuplai kebutuhan telur ayam untuk konsumen di pasar Biak dan Supiori," kata Kepala DPKP Made.
Salah satu peternak lokal orang asli Papua Samparisna Kbarek mengakui, setiap hari peternakan ayam yang dikelolanya sudah bisa panen telur berkisar 450 butir hingga 550 butir/hari.
"Hasil ternak ayam petelur setiap hari sudah panen telur ayam, ya untuk suplai kebutuhan pasar lokal sudah terpenuhi dengan lancar," katanya.
Untuk harga jual telur ayam, lanjut dia, berkisar Rp62 ribu-Rp65 ribu/rak tergantung besar kecilnya ukuran telur.
"Ada pelanggan tetap sudah memesan telur ayam hasil peternakan ayam," aku peternak ayam bergelar magister hukum itu.
Berdasarkan data untuk harga telur ayam di pasar Biak Numfor masih relatif normal dengan besaran berkisar Rp62 ribu hingga Rp75 ribu/rak tergantung besar kecilnya ukuran telur ayam.