Biak (ANTARA) - Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP) menyebut sebanyak 92 pelaku usaha peternakan Orang Asli Papua (OAP) di Kabupaten Biak Numfor, Papua mendominasi menyuplai telur ayam lokal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
"Saat ini ada sekitar 210 ribu ekor ayam petelur yang diternak 92 pelaku usaha orang asli Papua," ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Biak Numfor Rahmatullah di Biak, Minggu.
Rahmatullah menyebut, stok kebutuhan telur ayam sepenuhnya dihasilkan peternak lokal orang asli Papua.
"Biak sudah surplus dan tidak ada lagi telur ayam dari luar yang masuk ke daerah ini," katanya.
Diakuinya, sampai saat ini kebijakan Pemkab Biak Numfor tak lagi mendatangkan telur luar Biak maka harganya tetap terjaga stabil di pasaran.
"Kebijakan pemerintah kabupaten Biak Numfor sampai sekarang masih melarang mendatangkan telur ayam dari luar Papua," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Biak Numfor Yubelius Usior mengatakan, untuk Biak Numfor pasokan telur ayam sudah 100 persen dihasilkan dari peternakan lokal.
"Sehingga harga telur tetap normal di pasaran lokal pasar Biak," ujar Kadis Perindag Biak Yubelius Usior.
Harga telur ayam produksi peternak lokal di Biak sampai saat ini masih relatif normal Rp65 ribu hingga Rp70 ribu/rak.
"Peternak lokal Biak sudah dapat memenuhi permintaan kebutuhan telur ayam lokal," katanya.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Biak hingga Minggu, ketersediaan telur ayam masih terjaga di tingkat peternak pelaku UMKM orang asli Papua.