Jayapura (ANTARA) - Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Wamena, Provinsi Papua Pegunungan menyatakan curah hujan tinggi menjadi salah satu penghambat proses penanganan kubangan di Jalan Trans Papua poros Elelim-Mamberamo.
Kepala BPJN Wamena Zepnat Kambu di Jayapura, Kamis menyebut 13 kubangan yang harus ditangani di sepanjang ruas jalan tersebut, tercatat tiga kubangan dengan target penanganan selesai pada April, yakni kubangan Welarek di KM 422,30 sepanjang 600 meter dan kubangan Grandmax atau turunan bolong sisi Jayapura (re-trase) di KM 424,10 sepanjang 700 meter.
Kubangan Lele di KN 421,60 sepanjang 2.290 meter telah selesai dikerjakan pada 14 April 2023.
Kambu yang didampingi Satker Wamena Aldi Sitompul mengatakan kubangan di sepanjang ruas jalan tersebut akibat curah hujan yang tinggi serta muatan truk melaju arah Wamena yang melebihi kapasitas.
Akibatnya, katanya, cukup banyak truk terjebak di kubangan. Bahkan, pada awal tahun sempat jumlahnya mencapai 300-an truk dan kendaraan kabin ganda.
Kendaraan tersebut sudah berhasil ditarik keluar dari kubangan sehingga bisa melanjutkan perjalanan ke Wamena.
Ia mengatakan beberapa faktor penghambat lainnya, sejumlah alat berat mengalami kerusakan sehingga pengerjaan proyek itu tidak optimal, dan libur Paskah serta Lebaran.
"Sebagian besar pekerja minta izin libur dan masyarakat juga tidak mengizinkan bekerja menjelang dan setelah perayaan Paskah," kata Kambu.
Pihaknya telah mengusulkan perpanjangan waktu penanganan kubangan itu hingga Mei mendatang.
Di samping itu, katanya, perlu disiapkan alat berat di lokasi yang belum dapat ditangani hingga akhir Mei agar dapat membantu truk-truk yang terjebak kubangan
Pihaknya juga bekerja sama dengan asosiasi truk terkait dengan pengangkutan barang agar tidak lebih dari lima ton karena masih ada jalan tanah.
"Kami sangat berharap asosiasi truk lajuran untuk mematuhi agar tidak ada lagi truk yang terbenam di kubangan akibat kelebihan beban," kata Zepnat Kambu.