Timika (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Provinsi Papua Tengah berkomitmen mewujudkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di daerah ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Raynold Rizal Ubra di Timika, Sabtu, mengatakan, STBM bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
"Salah satu permasalahan pembangunan kesehatan lingkungan yang masih mendominasi di Kabupaten Mimika saat ini yakni sanitasi," katanya.
Menurut Reynold, permasalahan sanitasi terkait dengan sosial budaya, perilaku penduduk yang masih terbiasa BABS serta air persoalan air bersih.
"STBM merupakan suatu strategi pendekatan yang digunakan untuk merubah perilaku masyarakat melalui pemberdayaan," ujarnya.
Dia menjelaskan, prinsip dasar dari STBM, yakni subsidi fasilitas sanitasi dasar dengan pokok kesehatan, yakni menggali potensi yang ada untuk memerangi masalah sanitasi sendiri dan mengembangkan solidaritas sosial.
"Tercatat pada 2005 derajat kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh perilaku dan juga lingkungan," katanya.
Dia menambahkan, jika dibandingkan dengan 20 tahun terakhir dengan jumlah penduduk serta tenaga kesehatan yang tersedia masalah sanitasi masih dapat ditangani dengan baik.
"Memasuki 10 tahun terakhir ini ada tiga masalah kesehatan yang terdampak dari sanitasi yakni malaria, infeksi saluran pernapasan dan diare," ujarnya.
Berita Terkait
218 kampung di Biak Numfor terapkan sanitasi total berbasis masyarakat
Selasa, 12 November 2019 18:58
Pemkab Mimika: Kebudayaan masyarakat Suku Kamoro telah dibukukan
Jumat, 3 Mei 2024 20:00
BPS Mimika canangkan zona integritas menuju WBK dan WBBM
Kamis, 2 Mei 2024 17:35
HAPAK Mimika imbau masyarakat ikut menjaga keamanan
Kamis, 2 Mei 2024 14:15
Dishub Mimika: Masyarakat Wakia hibahkan lahan untuk Bandara Kapiraya
Rabu, 1 Mei 2024 14:16
DP3AP2KB Mimika: 12 kelompok ikuti lomba merangkai bunga
Rabu, 1 Mei 2024 13:24
HAPAK Mimika harap pejabat publik jadi contoh di masyarakat
Rabu, 1 Mei 2024 12:02
BNPB: Sampah sumber awal terjadi bencana alam
Selasa, 30 April 2024 12:38