Sentani, Papua (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kabupaten Jayapura, Papua menyebutkan pengelola destinasi wisata termasuk oleh warga, wajib menyetorkan retribusi sekitar 10 persen dari keuntungan selama setahun.
Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Jayapura Benny Yarisetouw di Sentani, Papua, Jumat mengatakan penarikan dilakukan ketika surat mengenai biaya retribusi diberikan kepada pengelola tempat-tempat wisata tersebut.
"Tempat wisata banyak baik di wilayah Sentani, Depapre, Demta, dan Genyem, rata-rata belum ada karcis retribusi dari kami (Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), sehingga perlu disurati mengenai retribusi 10 persen keuntungan yang mereka peroleh wajib disetor ke pemerintah," katanya.
Menurut Benny, jumlah pasti dari penarikan retribusi tersebut tidak diketahui, karena uang retribusi itu hanya numpang lewat dan jumlahnya tidak sama setiap tahun.
"Kami ambil dan langsung diserahkan ke Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) untuk masuk dalam pajak daerah dari sektor pariwisata," ujarnya.
Benny menjelaskan dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki hanya Rp11 miliar pada 2023 sudah termasuk pembiayaan belanja pegawai, memang cukup kecil untuk dapat membiayai semua tempat-tempat destinasi wisata daerah ini.
"Biasanya kita memberikan dukungan sesuai petunjuk dari musrenbang kabupaten di mana tahun ini yang dibantu wisata Danau Sentani seperti Kampung Asei kerajinan tangan melukis di atas kulit kayu, Abar kerajinan tangan terkenal pembuatan gerabah, Yoboi dengan kampung warna-warni, hutan sagu," katanya.
Dia menambahkan pariwisata tersebut mampu meningkatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kampung, sehingga ekonomi daerah bisa meningkat.
"Sebenarnya bukan saja wilayah Sentani, di Depapre yang terkenal dengan keindahan pantai pun dibantu, begitu pula dengan kawasan hutan tempat melihat burung Cenderawasih kita bantu," ujarnya.
Dia mengakui jumlah tempat pariwisata begitu banyak dengan anggaran yang terbatas, maka tidak semua objek wisata tersebut mampu dibantu serta kelola dengan baik.
"Kami inisiasi dengan membuat kegiatan dan mengundang pelaku atau pengelola tempat-tempat wisata potensial untuk hadir dan mengajarkan kepada mereka manajemen pengelolaan destinasi wisata yang baik dan benar," katanya.
Berita Terkait
PHRI: Pemda harus membuat acara besar datangkan turis ke Papua
Jumat, 22 September 2023 16:19
Disparekraf Jayapura: Budaya lokal ikut bangkitkan sektor pariwisata daerah
Sabtu, 1 Juli 2023 17:17
Disparekraf Kabupaten Jayapura: FDS 2023 momen pulihkan ekonomi masyarakat
Senin, 26 Juni 2023 16:44
KPU: Perhitungan suara TPS sembilan kabupaten/kota Papua dua hari
Rabu, 27 November 2024 16:44
131.936 warga Kabupaten Jayapura salurkan hak suara di 328 TPS
Rabu, 27 November 2024 11:14
Menhut dijadwalkan bertemu masyarakat adat Kabupaten Jayapura
Jumat, 22 November 2024 19:28
KPU Jayapura pastikan alat bantu tunanetra didistribusi di 328 TPS
Selasa, 19 November 2024 10:57
Pemkab Jayapura-DMI kolaborasi jaga persatuan umat di Papua
Minggu, 17 November 2024 0:33