Timika (Antara Papua) - Regu penyelamat SAR Timika memperluas area pencarian tiga nelayan, yang hilang di wilayah perairan Mimika sejak Minggu (11/6).
Kepala Sub Seksi Operasi Kantor SAR Timika Syahril di Timika, Sabtu, mengatakan pencarian ketiga nelayan yang hilang itu dilakukan hingga ke wilayah sekitar Atuka Distrik Mimika Tengah dan Pulau Puriri di Distrik Mimika Timur Jauh.
"Sampai hari keenam operasi pencarian, hasilnya nihil. Tim kami sudah berupaya maksimal, tapi sampai sekarang ketiga korban bel juga ditemukan," kata Syahril.
Ia mengatakan pencarian tiga nelayan yang hilang tersebut melibatkan 28 personel SAR Timika dibantu tiga personel Kepolisian Perairan Polda Papua ditambah keluarga para korban.
SAR Timika mengerahkan empat perahu motor yaitu dua perahu karet ditambah dua perahu cepat 12 meter menyisir tepi pantai, laut dan anak-anak sungai guna mencari keberadaan para korban.
"Kami menyisir dari perairan Kampus Biru sampai di ujung tanjung. Selanjutnya kita sisir lagi sampai di Pulau Puriri. Bahkan kami perintahkan anggota untuk melakukan penyisiran di darat setiap hari. Mereka harus bermalam di befak (gubuk darurat) di Kampus Biru agar bisa melakukan pencarian pada malam dan pagi hari," jelas Syahril.
Ketiga nelayan yang hilang itu terdiri atas Aliansyah, Abu Buchori dan Ardy.
Aliansyah dan Abu Buchori hilang saat perahu yang mereka tumpangi saat menjaring ikan di perairan Kampus Biru terbalik pada Minggu (11/6) sekitar pukul 02.00 WIT.
Sedangkan Ardy hilang saat perahu motor susun yang ditumpanginya bertabrakan dengan perahu susun lainnya di perairan Lampu Merah Muara Pelabuhan Paumako pada Senin (12/6) malam.
Saat kejadian tabrakan dua perahu susun itu, Ardy dilaporkan melompat ke dalam laut dan kemudian hilang hingga saat ini.
Menurut Syahril, kendala utama dalam proses pencarian para korban yaitu kondisi cuaca di perairan Mimika yang bergelombang tinggi disertai angin kencang dan hujan.
Meskipun dihantam dengan gelombang setinggi tiga hingga empat meter, tim SAR Timika terus melakukan pencarian para korban.
"Kemungkinan para korban ditemukan di darat cukup kecil karena tim kamo sudah sisir seluruh daratan, apalagi di lokasi itu banyak masyarakat dan nelayan yang lalu lalang," jelasnya.
Operasi pencarian tiga nelayan yang hilang tersebut akan berlangsung hingga Minggu (18/6) atau selama tujuh hari sesuai prosedur operasional standar SAR.
Jika para korban tidak juga ditemukan maka pencaria dihentikan alias ditutup. (*)